Thomas Cook Bangkrut, Hotel di Bali Diprediksi Rugi Rp 1 Miliar

25 September 2019 19:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Hotel Ramah Lingkungan di Bali Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Hotel Ramah Lingkungan di Bali Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah hotel di Bali dikabarkan terimbas dengan bangkrutnya industri agen perjalanan Thomas Cook. Setiap hotel diperkirakan mengalami kerugian Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Kepala Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adyana, mengatakan bahwa ada sekitar 16 hotel bintang tiga hingga lima di Bali yang bekerja sama dengan Thomas Cook. Masing-masing hotel ini diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 1 miliar.
"Ada agen perjalanan yang kontrak kerja sama dengan Thomas Cook, ini yang untuk tamunya. Kalau dia booking dari Thomas Cook langsung ke hotel-hotel. Dia hanya handling agent. Ada 16 hotel yang dipakai di Bali. Jadi, kita kurang lebih 16 hotel, anggaplah satu hotel kerugiannya itu Rp 1 miliar," ujar Adyana.
Lebih lanjut, Adyana mengaku bahwa sejumlah perwakilan hotel sudah mengadu ke Konsulat Inggris di Sanur, Denpasar, Bali. Konsulat mengaku akan mengurus agar mendapatkan ganti rugi.
ADVERTISEMENT
"Inilah lemahnya sistem kerja sama secara offline, kita pesimis tapi kita akan berupaya," lanjutnya.
Pemandangan hotel mewah yang ada di Bali. Foto: Reuters/Nyimas Laula
Akibat kerugian ini, sejumlah wisatawan Inggris yang ada di Bali telah diminta untuk membayar tagihan hotel. Meski langkah ini dilakukan, tetapi tak semua wisatawan menerimanya. Adyana menuturkan bahwa ada wisatawan yang menolak, ada pula yang membayar.
"Kita baik-baik saja, kita secara hospitality dekati wisatawannya bahwa agen kamu bangkrut, untuk tagihan terpaksa kita tagihkan ke wisatawannya. Memang ada yang marah, ada yang mau bayar," tutur Adyana.
Inggris sendiri merupakan wisatawan terbesar nomor tiga yang paling banyak berwisata ke Bali. Biasanya, wisatawan ini berlibur selama dua minggu dengan biaya 1.100 dolar Amerika atau sekitar Rp 15 juta per orang.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Adyana mengaku hal ini tak akan berdampak signifikan terhadap jumlah wisatawan Inggris yang akan ke Bali. Sebab, paket perjalanan ada yang ditawarkan secara online oleh agen perjalanan.
"Kalau ada booking-an baru akan kita tolak, yang di sini akan tetap kita layani," pungkasnya.