Tips Hasilkan Uang lewat Vlog Travel ala Barry Kusuma

8 September 2018 7:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barry Kusuma, travel fotografer dan videografer (Foto: Barry Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Barry Kusuma, travel fotografer dan videografer (Foto: Barry Kusuma)
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang senang membuat video atau menonton vlog travel, pernahkah kamu bertanya dari mana penghasilan yang didapat oleh vlogger berasal? Apalagi mengingat mereka membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk membuat konten yang menarik.
ADVERTISEMENT
Iklan, ya, salah satu penghasilan mereka berasal dari iklan. Vlogger umumnya mendapatkan penghasilan dari iklan yang dipasang oleh penyedia situs. Atau bisa juga lewat endorsement yang diberikan produk tertentu melalui konten yang mereka bawakan.
Sayangnya iklan seringnya diberikan pada vlogger yang memiliki video atau vlog yang ‘ramai’ viewers atau subscribers. Bagi kamu yang masih merintis, mungkin rasanya masih terlalu jauh mendapatkan iklan atau endorsement.
Tapi tak perlu khawatir, masih ada cara lain untuk menghasilkan uang lewat video.
Barry Kusuma, travel fotografer dan videografer (Foto: Barry Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Barry Kusuma, travel fotografer dan videografer (Foto: Barry Kusuma)
Tak hanya iklan atau endorsement, ternyata vlogger masih bisa menghasilkan uangnya lewat ‘menjual’ video, lho. Hal ini diungkapkan oleh Barry Kusuma, travel fotografer dan videografer saat dihubungi oleh kumparanTRAVEL.
Pada kumparanTRAVEL Barry mengungkapkan bahwa video travel dapat kamu jual ke perusahaan agensi.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa menjual footage travel di berbagai perusahaan agency, misalnya getty images. Videohive, atau corbis.com. Jadi penghasilannya bisa didapat dari sana,” ungkapnya.
Barry Kusuma juga menuturkan bahwa video yang biasa diperjualbelikan di perusahaan agensi biasanya merupakan video berdurasi pendek yang memperlihatkan beauty shot.
Barry Kusuma dengan suku Maori (Foto: Barry Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Barry Kusuma dengan suku Maori (Foto: Barry Kusuma)
Menariknya lagi, video jenis ini biasanya masih sangat jarang. Sehingga kamu memiliki kesempatan besar untuk ambil bagian.
“Formatnya itu biasanya timelapse, durasinya sekitar 5-10 menit. Video ini belum banyak yang bisa, jadi kita bisa bikin penawaran. Karena klien akan mengutamakan kelebihan ini, tutur Barry.
Selain melalui penjualan video pada perusahaan agensi, video atau vlog travel masih bisa juga kamu jual ke perusahaan atau kementerian terkait.
Barry Kusuma di Machu Picchu (Foto: Barry Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Barry Kusuma di Machu Picchu (Foto: Barry Kusuma)
Bedanya, video atau vlog travel tersebut haruslah bersifat promosi dan banyak mengandung footage beauty shot.
ADVERTISEMENT
“Promotional video itu lebih banyak bercerita tentang destinasi dan biasanya lebih banyak pihak yang menyukai genre ini. Umumnya vlog travel bergenre promotional dibeli oleh perusahaan atau kementerian yang mempromosikan destinasi tersebut.
Isinya sendiri berupa rangkaian beauty footage yang telah diedit sedemikian rupa dan membuat orang-orang yang menontonnya jadi ingin ke sana,” jelasnya lagi.
Wah, menarik bukan, mengerjakan hobi membuat vlog travel sekaligus mendapat penghasilan tambahan.
Tertarik untuk mencoba?