Tradisi Jamu Arwah dalam Hungry Ghost Festival di Singapura

4 September 2018 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Opera Tiongkok pada perayaan Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/grungemann)
zoom-in-whitePerbesar
Opera Tiongkok pada perayaan Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/grungemann)
ADVERTISEMENT
Meski sudah menjadi negara yang modern, Singapura ternyata punya sebuah tradisi unik menjamu arwah leluhur, bernama Hungry Ghost Festival.
ADVERTISEMENT
Hungry Ghost Festival atau Zhongyuan Festival biasanya dilaksanakan pada hari ke-15 pada masa Ghost Month, yaitu bulan ketujuh kalender lunar. Pada tahun 2018, Ghost Month jatuh pada 11 Agustus-9 September 2018, sedangkan Hungry Ghost Festival diselenggarakan pada 25 Agustus 2018.
Prosesi bakar persembahan Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/Sowhuan)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi bakar persembahan Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/Sowhuan)
Berasal dari kepercayaan Taoisme, penduduk China di Singapura percaya pada Ghost Month arwah para leluhur akan datang ke bumi dan mengunjungi dunia orang hidup. Karena pada saat tersebut gerbang neraka akan terbuka.
Mitosnya, orang-orang yang meninggal secara normal akan reinkarnasi, sedangkan orang-orang yang meninggal secara tidak wajar atau bersalah akan menjadi hantu yang berkeliaran. Sehingga pada Hungry Ghost Festival, para arwah akan berpesta, mengunjungi keluarganya, dan ada pula yang mencari jiwa yang hidup untuk 'diganggu'.
Hungry Ghost Festival di Penang (Foto: Flickr/Matthew Kang)
zoom-in-whitePerbesar
Hungry Ghost Festival di Penang (Foto: Flickr/Matthew Kang)
Untuk itu, demi menjamin keselamatan manusia yang hidup dan para arwah yang berseliweran, penduduk setempat melakukan sebuah tradisi pemujaan berupa menjamu arwah. Tradisi menjamu ini dianggap akan membantu manusia yang hidup dan arwah keluarganya yang berkunjung dapat terlepas dari gangguan roh jahat dan selamat dari neraka.
ADVERTISEMENT
Tradisi menjamu arwah yang berlangsung dalam Hungry Ghost Festival dilakukan dalam berbagai cara. Seperti memberikan persembahan dalam bentuk makanan atau dupa di atas altar, membakar hell money (uang kertas palsu), yuanbao (mata uang emas dari kertas), dan benda lainnya dari kertas seperti rumah, jam tangan, atau mobil.
Mata uang emas Yuanbao dari kertas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mata uang emas Yuanbao dari kertas (Foto: Wikimedia Commons)
Penduduk setempat percaya bahwa benda-benda berharga yang dibakar akan menjadi perbekalan bagi arwah keluarga mereka di dunia gaib. Sehingga dalam perjalanannya mengunjungi keluarga ataupun kembali ke alamnya kelak akan terbantu.
Tak hanya diletakkan di atas altar, persembahan yang menjadi jamuan bagi para arwah juga terkadang ditempatkan di sisi jalan setapak atau di bawah pepohonan. Selain itu, ada pula pembawaan doa oleh pendeta, pertunjukan Opera Tiongkok dan panggung lagu atau yang dikenal sebagai Getal yang menampilkan kisah dewa-dewi China.
Pembakaran Hell Money dan Yuanbao pada Hungry Ghost Festival (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pembakaran Hell Money dan Yuanbao pada Hungry Ghost Festival (Foto: Wikimedia Commons)
Menurut penuturan Justin, seorang karyawan swasta yang telah lama tinggal di Singapura, pertunjukan Opera Tiongkok dan Getal biasanya dilakukan di sekitar kawasan klenteng. Pertunjukan dilakukan untuk memperingati Hungry Ghost Festival, sekaligus menghibur para arwah yang tengah berkelana di dunia manusia.
ADVERTISEMENT
"Biasanya ada di sekitar kawasan klenteng, gitu dan semua orang bisa nonton. Culture-nya lumayan menarik, sih, tapi anak muda sekarang jarang mengikuti, sih, karena sudah enggak terlalu zaman. Biasanya yang nonton itu yang sudah sekitar 50-60 tahun ke atas," tutur Justin saat berbincang dengan kumparanTRAVEL di kantor kumparan, Selasa (4/9).
Persiapan membakar persembahan di Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/rafa_luque)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan membakar persembahan di Hungry Ghost Festival (Foto: Flickr/rafa_luque)
Ia juga bercerita bahwa ada hal menarik yang biasanya dilakukan saat pertunjukan berlangsung, yaitu mengosongkan kursi bagian depan. "Uniknya itu, bangku yang paling depan sengaja dibiarin kosong, gitu. Katanya buat arwah yang mau menonton acara pertunjukan," tambahnya lagi.
Meski dilakukan oleh penduduk China di Singapura, tradisi menjamu arwah ini tidak murni berasal dari budaya China. Pasalnya, banyak negara yang melakukan tradisi yang sama meski dengan cara dan nama yang berbeda, seperti Obon Matsuri di Jepang.
ADVERTISEMENT
Uniknya lagi, pada periode Ghost Month ada beberapa larangan yang mesti dipatuhi oleh penduduk dengan kepercayaan Taoisme dan Buddha. Mulai dari tidak bepergian menggunakan transportasi udara atau laut, tidak membuka payung di dalam rumah, hingga tidak menggunakan pakaian dengan warna hitam atau merah.
Hal ini karena warna hitam dianggap sebagai tanda kemalangan dan merah dianggap sebagai simbol keberuntungan, sehingga tidak cocok digunakan saat Ghost Month.
Penduduk Singapura juga percaya masa Ghost Month tidak memberikan peruntungan yang baik. Oleh sebab itu, perayaan segala sesuatu yang baru seperti pembukaan usaha, pernikahan, hingga pindah rumah tidak selayaknya dilakukan di Ghost Month, karena dapat memberikan 'ketidakberuntungan' kepada pemiliknya.
Ghost Month di Buddha Tooth Relic Temple (Foto: Flickr/cattan2011)
zoom-in-whitePerbesar
Ghost Month di Buddha Tooth Relic Temple (Foto: Flickr/cattan2011)
Sementara itu, karena menjamu arwah menjadi fokus acara Hungry Ghost Festival, persembahan yang diletakkan pada altar haruslah yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Semua benda yang diletakkan pada altar dianggap sebagai persembahan, untuk itu jangan meletakkan anak kamu di atas altar persembahan. Terakhir, jangan mengintip kolong altar ketika sedang memberikan persembahan.
Tertarik melihat Hungry Ghost Festival di Singapura?