UAE dan Indonesia Sepakat Jalin Kerja Sama Kembangkan Pariwisata

25 Juli 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian kerjasama di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian kerjasama di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Rabu (24/7), Mohammed bin Zayed Al Nahyan, putera mahkota dari Abu Dhabi berkunjung ke Indonesia. Kedatangannya pun disambut oleh Presiden Joko Widodo yang menerima tamu istimewanya di Istana Bogor.
ADVERTISEMENT
Pertemuan kedua pemimpin ini ditujukan untuk memperkuat hubungan bilateral antara RI-Uni Emirat Arab. Menurut keterangan resmi yang diterima kumparan, salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama pariwisata antara Pemerintah UEA dengan Pemerintah Indonesia.
Kerja sama ini menjadi pendorong bagi pengembangan pariwisata di Indonesia. Spesifiknya kerja sama tersebut dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan pariwisata, serta pengembangan dengan swasta di bidang pariwisata.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Adapun nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, dan Menteri Perekonomian UEA Sultan Al Mansoori, serta disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, bersama Putra Mahkota UEA Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan hal yang menggembirakan. Kerja sama ini sangat strategis untuk pengembangan pariwisata Indonesia. Apalagi inisiatif MoU diusulkan oleh UEA yang membuktikan sektor pariwisata Indonesia sangat menjanjikan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Hingga saat ini, pariwisata menjadi salah satu sektor di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan investasi tercepat. Ladang investasinya pun sangat luas mencapai Rp 500 triliun.
"Pada 2019 kami targetkan investasi pariwisata mencapai Rp 500 triliun, sehingga dapat memberikan efek yang semakin baik bagi ekonomi Indonesia," ujar Arief.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kanan) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Tak hanya itu, Indonesia juga sedang mengembangkan 10 Destinasi Prioritas yang sangat potensial pertumbuhannya, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
ADVERTISEMENT
Adapula 5 Destinasi Unggulan yang juga siap dikembangkan, antara lain Tanjung Gunung Bangka, Sungai Liat Bangka, Sukabumi, Pangandaran, serta Likupang di Minahasa Utara.
Kedatangan putra mahkota UEA memiliki nilai tersendiri bagi Indonesia. Layaknya kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud beberapa waktu lalu, kunjungan Putra Mahkota UEA Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dapat mendongkrak jumlah wisatawan Timur Tengah.
"Karena jelas, sebagai putra mahkota maka menjadi sorotan media untuk kemudian mengangkat pariwisata Indonesia, khususnya di kawasan Timur Tengah," pungkas Arief Yahya.