Yuk, Ikut Menanam Bibit Pohon di Hutan Kota Srengseng, Jakarta

5 Mei 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Hutan Kota Srengseng. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Hutan Kota Srengseng. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jakarta sebagai kota metropolitan yang sangat padat tak memiliki banyak ruang terbuka hijau. Luas totalnya belum mencapai 10 persen dari total luas kota, padahal idealnya adalah 30 persen. Salah satu kawasan hijau andalan Jakarta saat ini adalah Hutan Kota Srengseng.
ADVERTISEMENT
Terletak di Jalan Haji Kelik, Jakarta Barat, hutan buatan itu terhampar seluas 15 hektare. Lebih dari 5000 tumbuhan dari 74 varietas di sana turut menjadi paru-paru bagi ibukota. Namun menurut Rojak, petugas keamanan dan pengawas Hutan Kota Srengseng, masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menambah koleksi tumbuhan di ruang terbuka hijau tersebut.
Memancing di Hutan Kota Srengseng. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Memancing di Hutan Kota Srengseng. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Oleh karena itu, pihak Hutan Kota Srengseng kerap kali mengimbau pada pengunjung untuk turut menyumbang dan menanam bibit pohon di sana. Selain untuk menambah varietas, hal itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling memiliki dan menjaga pada pengunjung.
“Meskipun cuma satu pohon saja silahkan, setidaknya menambah jenis-jenis pohon di sini. Manfaatnya bukan buat kita saja, tapi buat orang lain dan anak cucu kita,” papar Rojak saat ditemui kumparanTRAVEL, Kamis (4/5).
ADVERTISEMENT
Rojak menambahkan saat ini yang paling sering menyumbang bibit pohon adalah komunitas atau institusi. Salah satunya adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang menanam sekitar 200 bibit. Suatu komunitas yoga yang pernah mengadakan acara di Hutan Kota Srengseng juga menyumbang pohon lemon dan alpukat.
Suasana Hutan Kota Srengseng (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Hutan Kota Srengseng (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Meski hanya satu pohon, nilainya sangat berarti. Itulah yang kembali diingatkan oleh Rojak. Sebab menurutnya, jika menambah bibit dari Dinas Kehutanan, prosesnya memakan waktu cukup lama. Pohon yang ditebang karena tua pun tidak boleh dikeluarkan dari hutan. Dibiarkan membusuk menjadi humus seperti di hutan asli.
Rojak berharap koleksi di Hutan Kota Srengseng bisa terus bertambah setidaknya mencapai 100 varietas tumbuhan. Dengan begitu, kawasan hijau itu tak hanya menjadi saran rekreasi, melainkan juga edukasi bagi warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Biar orang Jakarta kalau belajar soal pohon itu enggak usah ke Kebun Raya Bogor. Ke Hutan Kota Srengseng saja juga ada,” pungkasnya.