8 Manfaat Rutin Melakukan Donor Darah untuk Perempuan

19 Juli 2019 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara donor darah Tupperware Indonesia. Foto: Tupperware Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara donor darah Tupperware Indonesia. Foto: Tupperware Indonesia
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian perempuan, melakukan donor darah masih menjadi hal yang menyeramkan. Mulai dari ketakutan kehilangan darah berlebihan, khawatir pingsan, kehigienisan, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, berbagai faktor alami lainnya seperti sedang menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui, yang membuat perempuan lebih jarang melakukan donor darah.
Berbagai faktor ini pula yang masih menyebabkan pendonor perempuan masih terbilang sedikit. "Dari data kami di seluruh Indonesia, 27 persen pendonor darah di Indonesia adalah perempuan. Harapannya angka ini akan terus bertambah," ungkap dr. Ria Syafitri Evi Gantini, M.Biomed, Kepala Unit Transfusi Darah Pusat PMI.
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
Padahal, donor darah memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan perempuan. Nah, jika Anda memiliki niat untuk melakukan donor darah, namun masih ragu untuk melakukannya, ada baiknya Anda mengetahui manfaat yang didapat jika rutin melakukan donot darah.
Membantu menurunkan level zat besi dalam darah
Zat besi atau iron terdapat di dalam sirkulasi darah setiap orang. Ketika seseorang rutin melakukan donor darah, level iron dalam tubuh pun akan menurun. Penurunan zat besi dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Selain itu, zat besi diketahui mempercepat proses oksidasi dalam tubuh manusia. Proses tersebut berdampak kurang baik bagi arteri.
ADVERTISEMENT
Bisa membakar kalori secara teratur
Menurut University of California, seseorang yang rutin menyumbangkan darah, bisa kehilangan bobot tubuh sesuai yang diinginkan. Bahkan, menurut Palang Merah Indonesia (PMI), kabarnya, melakukan donor darah dengan jumlah 500ml, sama dengan membakar 650 kalori di dalam tubuh. Meski demikian, jangan pernah menjadikan donor darah sebagai sarana penurunan berat badan, ya Ladies. Jadikan hal ini sebagai bonus yang Anda dapatkan.
Mencegah penuaan dini
Donoh darah secara teratur dapat membantu kulit bergenerasi dengan sempurna. Hal ini dikarenakan regenerasi sel darah merah akan terjadi 48 jam pasca donor darah. Dalam kurun waktu empat hingga delapan minggu, sel darah baru pun akan terbentuk dengan sempurna dan membantu fungsi setiap organ tubuh, termasuk tampilan kulit.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan produksi sel darah merah
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
Dalam PMI, melakukan donor darah memang akan membuat seseorang kehilangan jumlah sel darah merah dalam tubuh mereka. Namun, sumsum tulang belakang akan segera 'mengganti dan mengisi ulang sel darah merah yang hilang tersebut dengan yang baru.
Hasilnya, kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali mendonorkan darah. Donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
Mencegah risiko kanker
Saat seseorang rutin melakukan donor darah, maka kandungan zat besi di dalam tubuh pun akan lebih terjaga. Kadar zat besi yang rendah itulah yang dipercaya bia mengurangi risiko terkena gejala kanker. Khususnya kanker paru-paru, lambung, tenggorokan, dan juga usus besar.
Memperbaiki fungsi hati dan paru-paru
ADVERTISEMENT
Sama seperti mengurangi risiko kanker, rutin melakukan donor darah bisa menghindari kemungkinan tertimbunnya zat besi yang berlebihan. Zat besi berlebih dalam tubuh diketahui bisa meningkatkan risiko gagal hati dan penyakit paru-paru lainnya.
Melindungi jantung
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
Dalam studi American Journal of Epidemology, seseorang yang aktif mendonorkan darah akan memiliki jantung yang jauh lebih sehat. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pendonor darah memiliki risiko 88 persen lebih rendah terkena serangan jantung.
Alasannya, saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri, yang memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke.
ADVERTISEMENT
Bisa mendeteksi penyakit serius
Sebelum melakukan donor darah, pendonor harus melakukan beberapa prosedur berupa tes kesehatan dengan diambil darahnya. Darah tersebut akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, sifilis, dan malaria. Dengan begitu, kita seolah mendapatkan pengecekan medis secara gratis.