Ada Orang yang Tidak Suka Dipeluk, Ini Alasannya

25 Juni 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelukan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelukan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari berpelukan. Salah satunya adalah membuat Anda lebih tahan terhadap penyakit. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon University, Amerika Serikat pada 2015 mengungkapkan bahwa berpelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Secara spesifik, 32 persen kekebalan tubuh meningkat karena efek berpelukan yang berguna untuk meringankan stres.
ADVERTISEMENT
Tetapi ternyata ada lho orang yang tidak suka dipeluk. Mereka merasa risih, canggung dan tidak nyaman saat ada seseorang, baik keluarga maupun teman dekat datang mendekati mereka dengan melebarkan kedua tangan dan siap memeluk erat.
Rupanya, hal ini berkaitan dengan cara mereka dibesarkan.
"Kecenderungan untuk melakukan sentuhan fisik, apakah itu memeluk, menepuk punggung atau menggandeng, merupakan pengalaman dari masa kecil," tutur Suzanne Degges-White, Profesor Counseling and Counselor Education di Northern Illinois University Ameria Serikat seperti dikutip dari Time.
Ilustrasi ibu dan anak berpelukan. Foto: Shutterstock
Pernyataannya tersebut dikuatkan dengan sebuah studi pada 2012 yang dipublikasikan dalam Comprehensive Psychology. Riset tersebut menemukan bahwa orang-orang yang dibesarkan oleh orang tua yang sering berpelukan cenderung lebih nyaman untuk berpelukan saat dewasa. Menurut penelitian tersebut, berpelukan adalah elemen penting dalam pola pengasuhan emosional anak.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, orang yang dibesarkan oleh orang tua yang jarang berpelukan berpikir bahwa hal tersebut membuat mereka tidak nyaman. "Dalam keluarga yang tidak berbiasa menunjukkan kontak fisik, anak-anak akan tumbuh dengan mengikuti pola yang sama dengan orangtuanya. Tetapi, beberapa anak yang tumbuh dalam kondisi ini juga bisa menjadi 'haus' akan sentuhan sehingga ia harus menyapa temannya dengan berpelukan atau sentuhan di pundak," lanjut Suzanne.
Ilustrasi pelukan. Foto: Shutterstock
Darcia Narvaez, profesor psikologi di University of Notre Dame Indiana, Amerika Serikat, mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak atau jarang bersentuhan membuat mereka sulit memiliki belas kasih dan dapat menyebabkan sistem oksitosin yang kurang berkembang. Padahal, kelenjar di dalam tubuh yang dapat melepaskan hormon oksitosin bisa membantu manusia untuk membangun keintiman dan keakraban dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sebagai bukti, Narvaez memberikan contoh sekelompok anak yatim di Rumania yang menjadi pusat penelitian tahun 2014 tentang efek jangka panjang 'pengabaian' pada pengembangan pikiran. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa anak-anak yatim yang diadopsi memiliki sistem oksitosin yang tidak berfungsi dengan baik.
“Mereka hampir tidak mendapatkan sentuhan di panti asuhan dan tidak menunjukkan adanya peningkatan hormon oksitosin. Sehingga mereka tidak merasakan apa-apa saat duduk di pangkuan orang tua angkatnya," jelas Narvaez.
Tanpa pelepasan hormon oksitosin, akan semakin sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu, sentuhan dan pelukan hangat sangat penting dalam memberikan rasa nyaman dan aman.
Ilustrasi wanita sedang berkaca Foto: dok. Thinkstock
Selain itu, rendahnya rasa percaya diri dan body issues juga memiliki peran penting mengapa orang-orang enggan dipeluk. "Orang yang lebih terbuka dalam kontak fisik dengan orang lain biasanya memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Sedangkan orang yang memiliki kecemasan sosial yang tinggi akan merasa ragu saat harus bersentuhan atau melakukan kontak fisik, bahkan dengan temannya sendiri," lanjut Suzanne lagi.
ADVERTISEMENT
Bila Anda tidak ingin berpelukan, penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Infection Control pada 2014 mengatakan bahwa fist bumping (kepalan tangan) adalah cara paling higienis dalam menyapa seseorang sekaligus alternatif dari berjabat tangan.