news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak Mau Sekolah ke Luar Negeri, Najwa Shihab: Saya Galau Luar Biasa

4 Mei 2019 12:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Najwa Shihab di XXI Plaza Indonesia, Kamis, (2/4). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Najwa Shihab di XXI Plaza Indonesia, Kamis, (2/4). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kamis (2/5) lalu, berkolaborasi dengan Cinema 21, kumparan mengadakan acara diskusi sekaligus acara premiere film Long Shot yang dibintangi Charlize Theron di Plaza Indonesia XXI.
ADVERTISEMENT
Diskusi bertema ‘Perempuan, Kuasa dan Cinta’ tersebut menghadirkan tiga narasumber perempuan berpengaruh, yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, Jurnalis dan Founder Narasi TV Najwa Shihab dan Staf Khusus Presiden Adita Irawati.
Dalam diskusi tersebut ketiga narasumber berbicara mengenai dinamika kehidupan mereka sebagai perempuan dengan posisi penting serta bagaimana menyeimbangkannya dengan kehidupan berpasangan dan berkeluarga.
Najwa Shihab di XXI Plaza Indonesia, Kamis, (2/4). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Satu pertanyaan menarik datang dari peserta adalah bagaimana ketiga perempuan ini mendidik anak-anak mereka di tengah kesibukan pekerjaan.
Najwa Shihab menjawab bahwa dalam mendidik anaknya, Izzat Ibrahim Assegaf, atau yang ia panggil Izzat, ia banyak berkaca pada orang tuanya sendiri.
“Kita kan ngga pernah diajarin bagaimana caranya jadi orang tua, ngga ada sekolahnya. Banyak baca buku dan sebagainya, tapi tidak pernah betul- betul belajar, jadi saya belajar cara jadi orang tua dengan melihat bagaimana Abi Quraish (Quraish Shihab) dan Mama mendidik saya dan anak-anak yang lain," ungkapnya.
Najwa Shihab di XXI Plaza Indonesia, Kamis, (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Satu hal yang dipelajari Najwa dari didikan orang tuanya adalah bagaimana mereka membebaskan anak-anak mereka termasuk Najwa menentukan pilihan hidup sendiri.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya lulus SD di usia 12 tahun, ada pilihan masuk SMP negeri atau SMP Islam, itu dulu saya diberi kesempatan untuk memilih sendiri. Waktu saya umur 16 tahun dapat kesempatan berangkat ke Amerika satu tahun beasiswa pertukaran pelajar. Ketika itu banyak yang ngga setuju. Anak perempuan, anaknya kyai dilepas sendiri ke Amerika dan sebagainya, tapi kemudian saya diberikan kebebasan untuk memutuskan tinggal di negeri orang sendiri selama satu tahun dan sebagainya,” cerita Najwa.
Hal inilah yang menurutnya ia ajarkan kepada anak tunggalnya saat ini yang sedang beranjak dewasa.
“Ketika memutuskan menikah muda pun saya sudah dilatih sejak dini untuk berani mengambil keputusan sendiri dengan melihat pro dan kontranya. Dan itu yang berusaha sekarang saya terapkan dengan Izzat, membebaskan dia untuk mengambil keputusan setelah melewati satu pertimbangan yang panjang dan diskusi,” ujarnya
Najwa Shihab di XXI Plaza Indonesia, Kamis, (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Membiarkan anaknya mengambil keputusan sendiri tentu Najwa sebagai orang tua juga harus menghadapi konsekuensi tersendiri, yaitu menerima apa yang diputuskan anaknya meski dengan berat hati.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini misalnya juga lagi dilema, anak satu-satunya dan dia mau sekolah ke luar negeri, saya galau luar biasa. Ini akan jadi salah satu ujian buat saya dan Ibrahim ketika harus melepas anak semata wayang sekolah ke luar negeri. Saya maunya yang deket-deket aja gitu, tapi dia maunya di Inggris. Saya nawar di Australia aja deh, lebih dekat terbangnya. Jadi ini saya lagi dalam satu fase dalam kehidupan saya sebagai orang tua untuk membiarkan Izzat memilih sendiri jalan hidupnya, termasuk sekolah mana yang mau dia ambil walaupun mungkin itu akan pahit dan galau sekali ditinggal anak semata wayang,” cerita Najwa Shihab di depan puluhan peserta diskusi yang diundang kumparan.
ADVERTISEMENT