Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono dan Kecintaannya terhadap Kain Khas Indonesia

1 Juni 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ani Yudhoyono Foto: dok.Avissa Harness / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ani Yudhoyono Foto: dok.Avissa Harness / kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar duka baru saja datang dari keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sang istri, Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital (NUH), Singapura, pukul 11.50 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Ani Yudhoyono dikenal sebagai sosok yang begitu mengagumi budaya khas Indonesia, terutama pada kain-kain khas Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari penampilan Ani Yudhoyono di berbagai kesempatan.
Ia kerap memadukan busana yang dipakai dengan salah satu wastra Nusantara. Terlebih ketika mengunjungi daerah-daerah di Indonesia selama ia menjadi ibu negara.
“Setiap ke suatu daerah, saya pasti berusaha memakai kain dari daerah mereka. Misalnya ke Kalimantan, saya akan pakai kain dari Kalimantan. Kemudian ke NTT, ya saya pakai kain dari NTT. Mengapa, supaya rakyat disana melihat, Bu Ani meskipun dia bukan orang NTT tapi juga menggunakan kain dari NTT. Kalau sekarang mungkin ketika ada acara-acara tertentu saja,” ungkap Ani Yudhoyono saat kami jumpai di acara pameran Cita Tenun Indonesia, di Pacific Place, Jakarta Selatan, pada November 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Ani, apa yang ia lakukan itu juga sebagai bentuk apresiasi kepada para perajin agar mereka lebih semangat lagi untuk membuat kain-kain Nusantara.
Selain mengenakannya, Ani juga memiliki koleksi ratusan kain Nusantara dari berbagai wilayah di Indonesia yang ia simpan di lemari khusus di rumah. Ia pun sampai kebingungan ketika ditanya kain mana yang menjadi favoritnya.
“Wah saya tidak bisa memilih, susah, kalau untuk yang terfavorit. Mungkin salah satunya dari NTT saya suka. Tapi kalau yang dipakai mungkin dari Palembang. Karena dulu bapak pernah tinggal dan tugas disana jadi saya suka. Kemudian menantu saya juga dari Palembang. Lalu dari Batak juga bagus, menantu saya yang satu lagi dari Batak. Jadi intinya semua saya suka, kalau sudah suka ya sudah,” ujarnya sembari tertawa.
ADVERTISEMENT
Rupanya, kecintaan Ani Yudhoyono terhadap kain khas Indonesia ini ditularkan oleh kedua orang tuanya, terutama sang ibu. Ia merasa beruntung bisa mewarisi kegemaran tersebut dari ibunya dan bisa melakukan hal yang lebih besar untuk budaya Indonesia setelah ia menjadi ibu negara.
“Ibu saya suka pakai (kain khas Indonesia). Ibu saya adalah seorang istri TNI dan kemudian menjadi istri duta besar. Jadi beliau juga mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri,” ugkapnya.
Ia merasa sangat beruntung karena ia bisa lebih mengenalkan wastra nusantara tidak hanya ke beberapa daerah, tetapi ke seluruh pelosok Indonesia ketika ia menjadi ibu negara.
“Itu keuntungan saya, kelebihan saya dari ibu saya. Jadi saya memiliki lebih banyak kesempatan untuk bisa mengenal Indonesia, tenun, dan wastra dari seluruh Indonesia,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kegemaran Ani Yudhoyono terhadap kain-kain Indonesia ini membuatnya ingin turut serta melestarikan salah satu warisan budaya bangsa tersebut. Ia ingin agar perajin kain di Indonesia lebih diedukasi dan didukung dari segala aspek agar bisa menghasilkan kain-kain yang berkualitas tinggi.
“Dari dulu saya sebenarnya berharap ada transformasi. Seperti songket misalnya, songket itu dibuat dengan benang tebal. Ada yang emas, ada yang perak, sehingga berat, kadang juga sakit kalau dipakai di bawah untuk duduk. Sehingga saya waktu itu bilang kepada perajin supaya dibuat transformasi, dicari benang yang lebih ringan, yang lebih bisa dipakai, seperti katun yang bahan-bahannya ada di Indonesia. Kalau mau ambil dari luar negeri juga tidak apa-apa tapi coba dicari yang lebih ringan,” tutur Ani Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga memiliki keinginan yang kuat agar kain Indonesia bisa digemari oleh kalangan anak-anak muda. Ani Yudhoyono pun menyadari itu bukan hal yang mudah dan dibutuhkan usaha yang maksimal.
“Semua harus ada usaha, tidak bisa kalau kita hanya menyuruh saja orang pakai tapi kita sendiri tidak pakai. Jadi harus bisa menjadi contoh. Kita-kita ini yang senior harus bisa jadi contoh. Saya berharap semua bisa mencintai kain Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia pun memiliki cara tersendiri untuk melestarikan kain Indonesia. salah satunya dengan menularkannya kepada menantu-menantu dan cucu perempuannya.
“Kalau saya menularkannya ke menantu menantu saya. Bahkan sekarang ke cucu. Cucu saya sudah mulai pakai. Kalau sekarang dia mungkin tidak mengerti, tapi saya rasa kalau dari kecil kita sudah mengenalkannya dengan kain-kain ini, suatu saat nanti pasti akan tumbuh kecintaannya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten