Berbagai Persepsi Keliru tentang Lingerie

23 September 2019 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lingerie, pakaian dalam perempuan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lingerie, pakaian dalam perempuan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah Anda termasuk perempuan yang gemar menggunakan lingerie? Pakaian dalam yang satu ini terdiri dari banyak jenisnya. Mulai dari body suit, baby doll, bralette, G-string hingga thong. Banyak orang memakai lingerie untuk membuat dirinya merasa nyaman, namun ternyata banyak juga perempuan yang tidak menyukai lingerie karena memiliki persepsi tersendiri.
ADVERTISEMENT
Dituturkan oleh Ida Swasti, pemilik brand lingerie lokal Nipplets, salah satu persepsi yang sering muncul tentang lingerie adalah pakaian yang hanya dipakai untuk aktivitas seksual. Sehingga ada kecenderungan, perempuan yang belum menikah dan belum memiliki pasangan enggan untuk membeli dan mengenakan lingerie.
"Kedua, banyak orang yang menganggap, yang bisa pakai lingerie hanya perempuan yang badannya bagus seperti model saja. Padahal, tidak demikian. Perempuan bentuk tubuhnya berbeda-beda, ada yang payudaranya kecil, besar, besar sekali, ada selulitnya. Tapi, kita semua tetap bisa memakai lingerie," tutur Ida dalam acara Nipplets media luncheon di Brizola Restaurant, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Senada dengan Ida, psikolog Pingkan Rumondor juga memaparkan bahwa lingerie sendiri memiliki definisi yang sangat luas sehingga tidak bisa diasumsikan untuk aktivitas seksual saja. Bahkan jika dicari dalam kamus, lingerie berarti pakaian dalam khusus untuk perempuan.
Lingerie, pakaian dalam perempuan Foto: Shutterstock
Selama ini, anggapan masyarakat tentang lingerie adalah sebagai pakaian dalam yang untuk dilihat pasangan saja. Selain itu, hanya perempuan yang sudah menikah yang bisa memakai lingerie. Menurut Pingkan, hal tersebut adalah persepsi yang kurang tepat.
ADVERTISEMENT
"Satu hal yang kita harus pahami, lingerie itu seperti pakaian pada umumnya yang bisa memodifikasi bentuk tubuh. Ada yang membuat payudara terlihat penuh atau membuat pinggang lebih ramping. Kalau ada orang berpikir lingerie terlalu 'nakal', dampak positif dari lingerie jadi tidak terasa," jelas Pingkan dalam acara yang sama.
Ia melanjutkan, pada saat perempuan memakai lingerie, maka ia tengah 'mendekorasi' dirinya dengan pakaian yang spesial sekaligus sebagai bagian dari bentuk self-love. Inilah sebabnya, lingerie mampu meningkatkan rasa percaya diri perempuan.
"Mengenakan lingerie sebagai bentuk perpanjangan dari image yang kita tampilkan di luar. Kalau kita menampilkan image perempuan yang modern dan well-dressed, maka kita juga ingin terlihat seperti itu di dalamnya, walaupun hanya diri sendiri yang bisa melihatnya," tutup Pingkan.
ADVERTISEMENT