Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagai publik figur, kehidupan Dian Pelangi tak pernah lepas dari sorotan. Terutama di media sosial karena namanya memang banyak dikenal melalui platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal kariernya sebagai desainer modest fashion dan kiprahnya dalam mengubah identitas hijab Indonesia menjadi lebih modern, kehidupan pribadi Dian pun tak pernah luput dari perbincangan warganet.
Pada tahun 2016, Dian Pelangi mengalami permasalahan pribadi yang berat. Kehidupan rumah tangga yang telah dijalin selama kurang lebih lima tahun terpaksa harus kandas di tengah jalan. Ia memutuskan untuk bercerai dari Tito Haris Prasetyo.
Terkait hal itu, banyak warganet yang melontarkan komentar negatif di media sosial dan sempat membuat perempuan 28 tahun ini merasa down.
“Waktu itu komen banyak sekali yang masuk. Karena saya publik figur, jadi orang menyalahkan saya. Mereka menganggap saya kebanyakan kerja, terlalu ambisius. Dan saya terima saja, tidak menolak. Apapun anggapan mereka silakan saja,” ungkap Dian Pelangi kepada kumparan saat wawancara eksklusif untuk program kumparanWOMAN Role Model beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia mengaku tidak pernah mengambil hati semua komentar yang diberikan oleh warganet. Walau awalnya sangat kesal, tapi menurut Dian setiap orang berhak berpendapat apapun. Ia juga menyadari bahwa kekurangan yang terjadi dalam kehidupan pribadinya merupakan sebuah ujian.
Saat ditanya apakah masalah tersebut sempat mengganggu perjalanan kariernya, dengan gamblang Dian mengakui bahwa ia tidak bisa memisahkan kehidupan pribadi dan karier. Jadi tentu saja masalah yang datang mempengaruhi kinerjanya sebagai desainer.
ADVERTISEMENT
“Pasti, pasti masalah tersebut ikut terbawa ke pekerjaan. Kreativitas dan segala macam sempat terganggu karena saya down. Tapi saya beruntung punya keluarga, tim dan teman-teman yang selalu mendukung dan memberi semangat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa peran orang-orang terdekat di sekitarnya sangat penting dalam kehidupan Dian.
“Saya beruntung punya keluarga dan teman yang sangat supportive karena saya kalau sendiri suka overthinking. Tapi kalau sama teman dan keluarga mereka bisa ajak saya pergi jadi saya bisa lupa. Saya jadi tidak berlarut-larut,” tambahnya.
Kini ketika ia sudah mencapai titik tertinggi dalam kariernya, Dian merasa sudah saatnya ia memikirkan kembali kehidupan pribadinya.
“Banyak netizen yang tanya kapan (menikah lagi), saya tidak bisa menjawab tapi cuma bisa minta doa saja. Saya ingin punya keluarga lagi, itu goals saya selanjutnya untuk memikirkan urusan pribadi. Menikah, punya keluarga kecil. Saya sudah tiga tahun single, tahun ini (2019) berarti tahun keempat,” tutupnya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Ikuti cerita inspiratif lainnya dari Dian Pelangi eksklusif untuk kumparan pada topik Role Model