Desainer Donatella Versace Jadi Duta Salah Satu Organisasi Amal LGBTQ

27 Juni 2019 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donatella Versace Foto: dok.Andreas SOLARO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Donatella Versace Foto: dok.Andreas SOLARO / AFP
ADVERTISEMENT
Bulan Juni dikenal sebagai Pride Month yakni bulan spesial dan momen khusus yang bersejarah bagi kaum LGBTQ+ (Lesbian, gay, biseksual, transgender, queer) di seluruh dunia. Untuk menyambut bulan bersejarah ini desainer Donatella Versace pun terpilih menjadi duta Stonewall, yakni yayasan amal yang memperjuangkan hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang berbasis di Inggris.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (25/6) adik perempuan dari mendiang Gianni Versace tersebut mengumumkannya melalui potret diri yang ia posting di Instagram pribadinya @donatella_versace. Dalam unggahan tersebut, ia memakai kaus putih dengan logo Versace dengan dasar warna pelangi sembari memegang bendera LGBTQ+.
"Sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi duta Stonewall dan saya sangat bersemangat untuk datang ke New York #Pride dan merayakan #StonewallDay!," tulis Versace dalam postingannya.
"Bergabung bersama saya untuk mendukung inisiatif yang ditujukan untuk memperingati 50 tahun Kerusuhan Stonewall pada 1969 dan terus berjuang secara penuh untuk kesetaraan #LGBTQ+," ujarnya.
Bukan tanpa alasan Donatella Versace terpilih sebagai duta Stonewall. Sosoknya dikenal memiliki kepedulian terhadap perjuangan kaum LGBTQ+ dengan menjadi patron untuk Yayasan Elton John Aids yang bergerak dalam memperjuangkan hak-hak LGBTQ+. Mendiang kakak laki-lakinya, Gianni Versace secara terbuka juga menyatakan dirinya gay sebelum kematian menjemputnya di tahun 1997. Menurut Independent, Gianni Versace menjadi desainer pertama yang menyatakan dirinya gay ke publik.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan WWD, Versace mengatakan dengan terpilihnya ia menjadi duta Stonewall ia berharap dapat mengajak warga dunia untuk semakin menyerukan perubahan menuju kesetaraan.
"Pada 2019, menjadi hal yang tidak dapat diterima bahwa masih ada orang yang hidup dalam ketakutan akibat mencintai orang yang mereka sayangi. Lebih buruk lagi mereka dianiaya hingga diusir dari rumah mereka," ujar Versace.
Menurut desainer berusia 64 tahun tersebut, warga dunia perlu menyuarakan keprihatinannya agar semua orang dapat hidup bebas dari rasa takut dan bebas menjadi siapapun yang mereka inginkan.
Donatella Versace Foto: Brendan McDermid/REUTERS
"Kita perlu menghentikan kebencian dan diskriminasi untuk menciptakan masyarakat yang menerima keberagaman, memperlakukan semua orang dengan adil dan inklusif," lanjutnya.
Donatella Versace menambahkan, Versace juga akan meluncurkan koleksi kaus Stonewall dalam edisi terbatas. Hasil keuntungan dari penjualannya akan digunakan untuk mendukung Stonewall Day dan Pride Live, sebuah kampanye global untuk memperingati kerusuhan Stonewall yang menyerang kaum LGBTQ+.
ADVERTISEMENT
Stonewall Day sendiri merupakan bagian dari Pride Month dan bentuk peringatan atas peristiwa kerusuhan Stonewall yang terjadi di sebuah gay bar di The Stonewall Inn, Greenwich Village, New York City pada 28 Juni 1969. Kerusuhan tersebut terjadi saat sejumlah polisi menangkap karyawan di bar The Stonewall Inn dengan tuduhan menjual minuman alkohol tanpa izin. Di bar tersebut (tempat komunitas LGBTQ+ dapat bersosialisasi tanpa merasakan perbedaan), polisi juga melakukan kekerasan pada penjaga bar dan menangkap siapapun yang mengenakan pakaian yang tidak mengindentifikasikan jenis kelaminnya sebagai perempuan atau laki-laki.
Setelah kerusuhan yang berlangsung selama lima hari tersebut, komunitas LGBTQ+ pun mengahadapi berbagai hambatan dalam bentuk stereotip, diskriminasi dan lain-lain dari sekitarnya. Alhasil mereka berjuang untuk menuntut hak-haknya. Semangat itu pun masih terus menyala hingga kini, tepat di 50 tahun setelah kerusuhan Stonewall terjadi.
ADVERTISEMENT