Desainer Kimhekim Dikritik karena Tampilkan Infusan Jadi Aksesori Mode

2 Oktober 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi desainer Kimhekim. Foto: Instagram @maison_kimhekim
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi desainer Kimhekim. Foto: Instagram @maison_kimhekim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desainer asal Korea Selatan, Kimhekim, tuai kontroversi saat menampilkan koleksinya di Paris Fashion Week pekan ini. Bagaimana tidak, dalam show-nya tersebut ia menghadirkan model-model yang berjalan di atas pergelaran dengan memakai busana dan membawa infusan sebagai 'aksesori'-nya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa dari model tersebut bahkan berjalan mengenakan kaus bertuliskan 'SICK' atau sakit.
Lewat Instagram resminya, sang desainer pun mengunggah beberapa foto yang menampilkan koleksi-koleksi terbarunya. Termasuk, foto yang menampilkan model membawa infusan. Hanya dalam waktu beberapa menit saja, unggahan tersebut langsung dipenuhi dengan beragam komentar tak sedap yang berisi kritikan dan masukan.
"Apa ini? Menjadi sakit bukanlah sebuah aksesori," tulis seorang netizen.
"Sebagai seseorang yang memiliki penyakit kronis dan sering keluar masuk rumah sakit, ini bukanlah pemandangan yang menyenangkan," tambah yang lainnya.
Ya, banyak dari netizen menegaskan bahwa keadaan sakit bukanlah sesuatu yang patut dijadikan aksesori fashion. Pergelaran busana Kimhekim di Paris Fashion Week ini seolah menjadikan keadaan sakit sebagai kemewahan.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dibuat, pihak desainer Kimhekim belum memberikan pernyataan resmi apapun terkait kontroversi tersebut.
Ini bukan kontroversi satu-satunya yang terjadi di pekan mode dunia. Sebelumnya, pada Milan Fashion Week, salah satu model di pergelaran Gucci melakukan aksi protes saat tampil di atas runway.
Aksi model Ayesha Tan-Jones saat protes di runway Gucci pada Milan Fashion Week. Foto: @ayeshatanjones/ Instagram
Model tersebut adalah Ayesha Tan Jones, yang tampil mengenakan setelan jaket menyerupai pasien di tempat rehabilitasi kesehatan mental. Saat berjalan di atas runway, ia menulis pesan bertuliskan 'kesehatan mental bukanlah fashion' di atas telapak tangannya.