Foto: Warna-warni Busana Hari Raya dari Happa, BIN House, dan Ghea
PerbesarADVERTISEMENT
Pergelaran busana Ramadhan In Style oleh Plaza Indonesia ditutup dengan fashion show dari Happa, Bin House, dan Ghea, pada Selasa (28/5) lalu di La Moda Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Ketiga rumah mode asal Indonesia ini menghadirkan satu benang merah yang sama dengan nuansa busana warna-warni untuk tampilan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.
Pergelaran hari ketiga ini dibuka oleh Happa dengan koleksi yang bertajuk Ng Bono. Koleksi ini terinspirasi dari kota kecil di Filipina bernama Davao, yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Setiap tahunnya, Davao selalu mengadakan sebuah festival yang bernama Kadayawan Festival untuk mengharapkan musim panen yang berlimpah. Di festival ini, penduduk Davao hadir mengenakan busana warna-warni, festival makan, kompetisi menari, dan menikmati momen suka-cita.
Ide dan cerita inilah yang diangkat oleh desainer di balik brand Happa, Mel Ahyar. Mulai dari pemilihan warna-warni yang merepresentasikan Kadayawan Festival, ragam tabrak motif dari suku-suku di Davao, siluet busana tradisional, hingga aksesori unik yang menawan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu BINhouse mengangkat koleksi bertajuk Sabda. Seperti ciri khasnya, BINhouse kali ini tetap menonjolkan keindahan wastra-wastra Indonesia dalam helaian kain dan busana yang dibuat dari tenun. Kain-kain ini dibatik dan dijahit, yang seluruhnya dikerjakan oleh tangan.
Pada gelaran Sabda ini, BINhouse memperkenalkan 'kerudung silang' yang dirancang untuk menyampaikan sebuah penampilan baru dalam padu-padan kerudung dan baju atasan.
Para model mempresentasikan koleksi Sabda yang terdiri dari kebaya, rok, blus, selendang, dan outer ini sembari melenggak-lenggok dengan riang, yang sesekali diiringi dengan tarian. Warna-warna kain yang menyatu dengan kebaya berpotongan loose dan asimetris ditampilkan dengan persembahan menawan motif-motif batik. Delicate, feminin, dan cantik.
Kemudian pergelaran ditutup oleh karya dari desainer Ghea Panggabean yang bertajuk Bohemian in Makasar.
Ghea sendiri menjadi salah satu desainer lokal yang kerap membawa kekayaan warisan budaya dan tekstil Indonesia. Pada gelaran ini ia menjadikan tanah Makasar sebagai inspirasi utamanya dalam kemasan warna-warna cerah seperti kuning, hijau, ungu, oranye, pink, dan merah marun.
ADVERTISEMENT
Konsep rancangannya diterjemahkan pada ragam inspirasi busana tradisional seperti Baju Bodo dalam suguhan dres, tunik, setelan, luaran, dan masih banyak lagi. Selain inspirasi Makasar, Ghea juga mneyematkan keindahan budaya Sumatera dengan menghadirkan tenun songket dan pelangi tie dye dari Palembang.
