news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jaga Penampilan dengan Diet Ketat ala Dian Pelangi

26 Mei 2019 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
zoom-in-whitePerbesar
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
ADVERTISEMENT
Sebagai publik figur dengan banyak pemotretan dan syuting, penampilan adalah segalanya bagi Dian Pelangi. Ia harus banyak melakukan segala sesuatu yang bisa menunjang penampilan agar selalu tampil maksimal. Mulai dari perawatan kulit, makeup, hingga bentuk tubuh.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ketika Dian sudah merasa berat badannya bertambah, ia pun tak segan melakukan diet ketat. Ia bahkan rela mengunci diri di kamar untuk menjalankan komitmennya dalam berdiet.
“Karena merasa bahagia sekali tiga tahun ini, berat badan saya naik sampai 15 kg. Jadi dari berat badan saya sekitar 52-55 kg, berat badan saya naik sampai 20 kg. Di tahun 2018 akhir berat badan jadi 75 kg. Di situ saya merasa sudah tidak benar, salat naiknya susah, travelling juga berat. Sedangkan saya harus menjaga penampilan untuk foto, syuting, dan lain-lain,” ungkap Dian Pelangi kepada kumparan saat melakukan pemotretan dan wawancara untuk program Role Model pada akhir Maret lalu di Tebet, Jakarta Selatan.
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
Ia merasa badannya sudah tidak ideal. Dian pun jadi tidak percaya diri saat difoto. Dengan terpaksa ia harus mengandalkan fitur-fitur edit agar wajahnya terlihat lebih tirus. “Badan saya terlihat melar dan pipi chubby sekali. Bukan untuk terlihat fake, tapi untuk menjaga saja,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Dian Pelangi pun memutuskan untuk diet ketat selama tiga bulan. Kepada kumparan, ia berbagi langkah-langkah apa saja yang ia lakukan untuk mengembalikan berat badannya seperti semula. Simak penuturan lengkapnya berikut ini.
Catering sehat
Selama diet saya tidak sarapan, hanya makan siang dan makan malam saja. Makan siang menunya sayur 100 gr dan daging 100 gr. Dagingnya bisa ikan, ayam, atau sapi yang penting daging. Semuanya harus rendah garam.
Untuk camilan, saya banyak makan buah. Di sore hari boleh makan agar-agar atau puding, kue brownis, atau kue lain yang gluten free. Baru nanti malam makan lagi menunya sama dengan makan siang.
Itu saya lakukan secara rutin. Triknya adalah saya tidur setiap hari bangun siang, jadi waktu bangun pas jam makan siang. Cara menjaganya seperti itu. Sebenarnya itu menyiksa, tapi semua itu worth it. Bahkan kadang saya suka mengunci diri di kamar supaya tidak makan dan tidak ngapa-ngapain selain kerja.
Dian Pelangi untuk program Role Model kumparanWOMAN. Stylist: Anantama Putra, Makeup: Philipe Karunia, Busana: Dian Pelangi. Foto: Hakim Satriyo
Mengontrol isi kulkas
ADVERTISEMENT
Selain menu makanan, saya juga memperhatikan isi kulkas. Berbagai makanan yang tidak penting dikurangi dan diganti dengan sayur dan buah. Jadi ketika buka kulkas, adanya hanya itu saja.
Biasanya kulkas saya berisi buah-buahan seperti buah naga dan pisang untuk camilan saat mendadak lapar. Kadang saya makan begitu saja atau dibikin smoothies.
Menurut saya, kalau diet itu memang komitmen yang penting. Meskipun kadang sering tengah malam kelaparan dan sakit perut, kita harus bisa menahan keinginan untuk makan.
Kalau sudah begitu saya mengatasinya dengan minum air putih. Karena saya dengan minum air putih aja kadang sudah kenyang, setelah itu tidur lag kalau malami. Tidur itu trik paling mudah, karena kalau tidur kita jadi lupa dengan rasa lapar.
ADVERTISEMENT
Olahraga
Tentu yang paling penting dari proses diet adalah memaksimalkan olahraga dan istirahat. Saya sendiri senang sekali melakukan olahraga sepeda statis di kamar. Sehari saya bisa olahraga selama satu hingga dua jam dan bisa bersepeda sekitar 20-40 km. Maksimalnya saya selama satu jam bisa 25 km.
Kenapa saya suka dengan sepeda statis karena tidak ngos-ngosan, beda dengan jogging atau treadmill. Selain itu, kalau pakai sepeda yang gerak hanya kaki, jadi bisa sambil kerja, nonton film, buka Instagram atau membalas pesan. Jadi saya bisa tetap produktif saat olahraga.