Kenalan dengan Bunga, Rapper Berhijab & Berbaju Kurung Asal Malaysia

18 Juli 2019 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga, Rapper Asal Malaysia. Foto: Instagram @bungaisme
zoom-in-whitePerbesar
Bunga, Rapper Asal Malaysia. Foto: Instagram @bungaisme
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, image atau citra seorang rapper identik dengan tampilan yang swag dan funky. Jaket sporty, t-shirt oversized, topi snapback dan sepatu basket seolah menjadi kostum wajib bagi para rapper.
ADVERTISEMENT
Namun tidak bagi Noor Ayu Fatini Mohd Bakhari atau yang dikenal dengan Bunga. Rapper asal Perak, Malaysia ini mengubah stereotype tersebut dengan mengenakan hijab dan memakai baju tradisional Melayu, baju kurung dalam aksi panggungnya.
Sosoknya mulai mencuat ke publik setelah video penampilannya dalam kompetisi rap lokal menjadi viral pada November 2018 lalu. Bunga mengaku pada kompetisi itu meskipun ia menjadi satu-satunya kontestan perempuan, ia tidak terlihat menonjol.
"Saya ingat setibanya di venue, saya masih memakai pakaian biasa. Saat sudah last minute sebelum tampil, saya memutuskan membeli baju kurung dan memakainya untuk pentas," papparnya.
Kepada South China Morning Post, rapper asal Malaysia ini bercerita bahwa ia tidak pernah membayangkan akan terjun ke dunia musik sebelumnya. "Mimpi saya adalah mejadi seorang politikus atau pengacara," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun tak dapat dipungkiri kehadiran Bunga membawa angin segar di landscape musik rap Malaysia bahkan global. Diketahui ia satu-satunya rapper asal Malaysia yang berhijab dan memakai baju kurung pada setiap pertunjukannya.
Setelah videonya yang viral, Bunga pun diundang untuk tampil di acara "16 Baris" yakni sebuah acara populer di Youtube yang menampilkan bakat-bakat baru dari Asia Tenggara. Usai tampilannya di acara tersebut, ia benar-benar menarik perhatian publik Malaysia.
Tak sekadar nge-rap, Bunga juga menyisipkan pesan dalam tiap lirik yang ia bawakan. Mulai dari kehidupan pribadi, pengalamannya saat mengalami bullying hingga percintaan. Ia juga memberi pesan kepada perempuan lainnya untuk yakin dengan apa yang ingin dilakukan dan jangan biarkan diri mengalami tindak rasis.
ADVERTISEMENT
“[Menjadi seorang rapper perempuan] tidak berarti saya harus bertindak seperti anak laki-laki atau berbicara tentang gangster,” kata Bunga.
Menurut Bunga nge-rap dengan mengenakan pakaian tradisional menjadi tantangan tersendiri. "Kita tidak bisa terlalu banyak bergerak saat memakai baju kurung," ujar perempuan berusia 19 tahun tersebut.
Tak dapat dipungkiri dalam budaya Asia yang jamak menjadikan perempuan sebagai lapisab kedua dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, membuat Bunga dihadapkan pada sejumlah kritik. Bunga mengatakan bahwa ia telah dikritik karena dinilai menjatuhkan citra perempuan dengan menjadi rapper yang berhijab. Bunga pun menyikapi hal tersebut bukan sebagai halangan, ia mengatakan dirinya adalah bukti hidup bahwa sebagai seorang perempuan, ia juga memiliki peran dalam bidang yang sering diidentikan dengan dunianya laki-laki.
ADVERTISEMENT
“Saya menyadari bahwa banyak juga perempuan berhijab yang ingin nge-rap. Saya pikir itu hal yang baik karena Anda tidak perlu khawatir tentang apa yang orang lain katakan," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan keinginannya untuk berkarya lebih serius lagi. “Saya ingin membuat banyak lagu. Saya ingin melakukan tur. Saya ingin merilis album. Saya ingin menjangkau ke seluruh dunia," jelas Bunga.
Memang, Bunga bukanlah rapper hijab pertama yang mencuat di pentas musik rap. Dalam beberapa tahun terakhir, rapper hijab lainnya juga sempat menjadi sorotan publik. Diantaranya ada Neelam Hakeem dari Los Angeles, Amerika Serikat yang membawa pesan solidaritas sesama muslim dan perempuan. Kemudian ada juga rapper Amerika-Suriah, Mona Haydar yang kerap mengkritik tentang kebijakan imigran yang dikeluarkan Trump dalam setiap liriknya.
ADVERTISEMENT