news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Alami Stres saat Hamil Berpotensi Melahirkan Bayi Perempuan

16 Oktober 2019 19:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat sedang hamil, perempuan memang cenderung mengalami stres. Kondisi ini biasanya tidak terdiagnosis dengan baik, karena banyak orang berpikir gejala tersebut hanya bentuk lain dari perubahan hormon (yang normal terjadi selama masa kehamilan). Namun, jika terus dibiarkan bisa berdampak pada kesehatan janin.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, sebuah studi menyebutkan bahwa perempuan yang mengalami stres saat hamil berpotensi melahirkan bayi perempuan. Studi yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Columbia New York ini bahkan mengatakan, perempuan yang merasa stres saat hamil berisiko keguguran jika mengandung bayi laki-laki.
Melansir The Telegraph, para ilmuwan mengaitkan hasil kelahiran dalam kelompok yang berisi 187 perempuan hamil dengan 27 indikator stres psikososial, fisik, dan gaya hidup. Mereka juga mencatat, rasio perempuan stres cenderung lebih banyak daripada laki-laki.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences itu menyebutkan, terdapat peningkatan kelahiran bayi perempuan karena kondisi psikologis tersebut. Para peneliti percaya, kondisi tersebut bisa dijelaskan dengan fakta bahwa janin laki-laki membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tahap awal perkembangan. Sehingga pada akhirnya, kondisi ini bisa memengaruhi rahim pada ibu hamil.
ilustrasi ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
Profesor Catherine Monk, pemimpin dari penelitian ini mengatakan, perempuan yang berisiko mengalami kondisi ini biasanya merasa stres atau depresi dalam jangka waktu yang lama. Tak hanya itu, kondisi ini juga terjadi di awal kehamilan dengan gejala depresi ringan dan sedang.
ADVERTISEMENT
“Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membuat perempuan hamil merasa khawatir. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengelola stres dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, pada awal 2019 lalu, sebuah studi yang dilakukan King’s College London menyebutkan bahwa 67 persen perempuan hamil usia muda (di bawah 25 tahun) menderita beberapa bentuk gangguan mental, salah satunya adalah mengalami stres.
“Yang jelas dari penelitian kami adalah bahwa kesehatan mental pada perempuan hamil sangatlah penting. Tak hanya untuk kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga untuk keturunan dan masa depannya,” tutup Profesor Monk.