15 Istilah Gaul Remaja Zaman Dulu, Kamu Masih Ingat?

4 Desember 2017 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
15 Istilah Gaul Remaja Zaman Dulu (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
15 Istilah Gaul Remaja Zaman Dulu (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kuy, sabi, unch, gemay hingga tercyduk merupakan sebagian dari banyaknya istilah anak-anak kekinian yang terkadang bikin kebanyakan orang bingung. Istilah-istilah ‘unik’ tersebut kerap digunakan dalam keseharian mereka seperti saat nongkrong, ngobrol, maupun berbagi komentar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Bila kamu berpikir kalau remaja zaman dulu enggak punya istilah gaul, kamu salah besar. Sebab, mereka juga punya beberapa istilah gaul yang cukup populer di zamannya, dan jauh lebih kreatif dibanding remaja-remaja zaman now.
Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum 15 istilah gaul yang sering dipakai remaja zaman dulu, biar kamu punya kosa kata yang luas.
1. Au Ah Gelap
Au Ah Gelap (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Au Ah Gelap (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Di antara kamu siapa yang masih sering menggunakan kata-kata ini? Ternyata kata ‘au ah gelap’ sudah ada dari zaman dulu, loh. Biasanya kata-kata ini digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari salah satu lawan bicaranya yang memiliki makna ‘entahlah’ atau ‘enggak tahu’.
Penggunakan kata ini juga biasanya dilakukan dengan nada malas, seperti tidak ingin tahu lebih lanjut masalah yang sedang ditanyakan.
ADVERTISEMENT
2. Bokin
Bokin (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bokin (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Jika kamu remaja zaman dulu, kamu pasti sering mendengar kata-kata ‘bokin’? Ya, kata-kata ini sering dipakai oleh anak-anak gaul zaman dulu yang memiliki arti istri atau pacar.
Contoh: “Ogut cabut dulu ye, mau jemput bokin dulu.”
3. Cipet
Cipet (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cipet (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Istilah ‘cipet’ memiliki arti mengambil barang atau hak milik orang lain tanpa izin terlebih dahulu. Biasanya, kata-kata ini digunakan oleh anak-anak zaman dulu untuk memanggil teman yang memiliki kepribadian unik atau perilaku yang tidak terpuji.
Di zaman now, mungkin istilah ini memiliki pengertian yang sama dengan kleptomania.
4. Dokat
Dokat (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dokat (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Bisa dipastikan hampir 100 % anak-anak zaman now tidak pernah mendengar istilah ‘dokat’. Istilah ini memiliki arti dompet atau duit.
ADVERTISEMENT
Biasanya anak-anak zaman dulu menggunakan istilah ini untuk menjawab pertanyaan beberapa temannya yang hendak mengajak makan bersama di sebuah warung makan, contohnya: “Mau sih, tapi gue gak bawa dokat nih.”
5. EGP
Emang Gue Pikirin (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Emang Gue Pikirin (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Siapa yang enggak tahu singkatan EGP? Singkatan yang memiliki arti ‘emang gue pikirin’ ini jadi singkatan yang cukup populer di zamannya. Bahkan, singkatan ini juga sering diucapkan oleh Dono, Kasino, Indro di fim Wakrop DKI dan dipakai untuk menunjukkan ketidakpedulian.
Contoh: “Besok ulangan ya? EGP ah”
6. Ember
Ember (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ember (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Zaman dulu, istilah ‘ember’ memiliki pengertian ‘emang’ atau ‘memang’. Namun, di zaman now istilah ini mengalami pergeseran makna jadi sebutan untuk orang-orang yang suka ngebocorin rahasia.
7. Gatot
Gagal Total (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gagal Total (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Sama seperti EGP, singkatan gatot juga cukup populer di zamannya. Singkatan ini memiliki arti 'gagal total' yang biasa digunakan untuk menyebutkan situasi yang gagal banget deh pokoknya.
ADVERTISEMENT
Contoh: “Eh gimana EBTANAS lo kemarin?” “Gatot, cuy!”
8. Hebring
Hebring (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hebring (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Istilah ‘hebring’ merupakan sebuah bentuk lebay dari hebat. Namun, ada juga remaja-remaja zaman dulu yang mengartikan istilah ini sebagai ‘heboh’.
Contoh: “Gile, hebring banget pakaian lo.”
9. Koit
Koit (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Koit (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Jika kamu anak gaul zaman dulu, pasti kamu sering dong pakai istilah ini? Istilah ‘koit’ memiliki arti mati, tewas, atau wafat.
Contoh: “Kucing gue koit kemarin gara-gara kelindes motor. Sial!”
10. Kompas
Kompas (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kompas (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
‘Kompas’ merupakan istilah lain dari ‘palak’. Zaman dulu, anak-anak kalau habis pulang sekolah ada yang dipalak sama siswa lain atau bahkan sama preman? Nah untuk menunjukkan kondisi ini, biasanya mereka menggunakan istilah ‘kompas’.
Contoh: “Entar pulang sekolah jangan lewat gang belakang ye. Nanti kena kompas lagi kite.”
ADVERTISEMENT
11. Ngocol
Ngocol (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ngocol (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Istilah ini memiliki arti ‘nyebelin’ atau ‘sombong’.
Contoh: “Si Nuki ngocol banget dah. Tas gue diembat juga.”
12. Prokem
Prokem (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prokem (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Istilah ini bisa juga disebut dengan ‘anak begajulan’ yang memiliki arti ‘bebas aturan’, ‘di luar aturan’ atau tidak mengindahkan peraturan yang berlaku di suatu tempat.
Prokem ini juga sering digunakan untuk menyebut para preman yang berkeliaran di pinggir jalan.
13. Rebek
Rebek (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rebek (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Rebek dalam bahasa gaul anak-anak zaman dulu memiliki pengertian ‘repot’. Istilah ini biasanya digunakan ketika sedang berada dalam situasi terdesak atau terburu-buru, sementara ada temannya yang mengajak berbincang.
Contoh: “Maap ya, gue lagi rebek nih. Besok aja ya?”
14. SGM
Sinting Gila Miring (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sinting Gila Miring (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Sama seperti EGP, dan gatot, SGM juga jadi singkatan yang cukup populer di kalangan anak gaul zaman dulu. Singkatan ini awalnya adalah merek susu balita, namun dikembangkan menjadi sebuah singkatan untuk mengejek pikiran atau tingkah laku orang yang enggak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Contoh: “Tuh bocah SGM kali ye, masa dia ngajak gue ke Bandung naik sepeda?”
15. Yo’i Pace/Yongkru
Yongkru (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yongkru (Foto: Mela Nurhidayati/kumparan)
Istilah ‘yo’i pace’ memiliki arti setuju atau menyetujui. Sedangkan istilah ‘yongkru’ memiliki makna yang hampir sama dengan kata ‘ya iyalah’. Kedua istilah tersebut pernah jadi tren di kalangan anak-anak zaman dulu, dan keduanya sama-sama bermakna ‘memiliki satu pendapat yang sama’.
Contoh: “Boy, nanti kita nongkrong di Warkop aja yu?” “Yongkru ma men. Warkop aja!”