3 Keuntungan Rehat Sejenak dari Media Sosial

23 Mei 2019 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tanpa smartphone Dok. Stocksnap via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanpa smartphone Dok. Stocksnap via Pixabay
ADVERTISEMENT
Di tengah hebohnya demo massa yang menuntut dilakukannya penyelidikan Pemilihan Umum 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memilih untuk membantu pemerintah dalam mengatasi peredaran hoaks dan berita provokasi, dengan menutup akses masyarakat ke media sosial, khususnya Instagram, Whatsapp, dan Facebook.
ADVERTISEMENT
Semua orang ramai-ramai mengunduh aplikasi VPN agar tetap bisa update informasi. Beberapa bahkan menunjukkan protes karena merasa kesulitan mengakses tiga platform media sosial ini.
Tapi ternyata, selama masa ‘down’ tersebut, ada sisi positif yang bisa kita ambil, lho. Dengan ditutupnya akses ke tiga media sosial tersebut, kita bisa melakukan detoks dan rehat dari media sosial sejenak.
Dilansir Forbes, berikut tiga keuntungan rehat dari media sosial.
Dengan kemunculan sosial media, kamu ngerasa enggak sih kalau jadi susah untuk fokus sama pekerjaan atau tugas yang harus dikerjakan? Nah, dengan putusnya aksesmu ke media sosial, kamu bisa jadi fokus, nih, untuk menyelesaikan pekerjaanmu dan tugas-tugasmu karena enggak ada godaan buat ngebuka Instagram, menjawab Whatsapp, atau sekadar mengecek Facebook.
ADVERTISEMENT
Terputusnya akses ke media sosial bisa membuat kamu mendapatkan waktumu kembali yang biasanya dipakai untuk media sosial. Kamu bisa memanfaatkannya untuk bercengkrama dengan orangtua, atau teman-teman.
Hilangnya akses ke media sosial membuat dirimu bisa merefleksikan diri untuk membuat batasan-batasan agar informasi buruk enggak mempengaruhi keseharianmu. Hal ini bisa membuat kamu lebih memperhatikan diri sendiri dibanding mendengarkan kata netijen.
Walaupun hilangnya aksesmu terhadap media sosial juga memiliki dampak negatif, tapi coba dilihat sisi positifnya, deh. Kamu bisa tetap berkomunikasi dengan teman, tapi dengan cara antimainstream kayak SMS atau telepon. Ya, hitung-hitung flashback ke zaman saat masih memakai ponsel Nokia, gaes~
Penulis: Stefanny Tjayadi