3 Sekolah di Indonesia yang Membolehkan Siswanya Berambut Gondrong

31 Agustus 2018 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Berambut gondrong bagi laki-laki sering kali mendapat stereotip buruk dari masyarakat. Mulai dari dikonotasikan dengan ‘urakan’ hingga enggak rapi.
ADVERTISEMENT
Inilah mengapa mayoritas sekolah di Indonesia melarang siswa laki-lakinya memiliki rambut gondrong. Menurut Aria Wiratma Yudhistira selaku penulis buku 'Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an', larangan rambut gondrong bagi anak muda karena dinilai menyimpang.
"Dulu, kan, pemerintahan berlandaskan militer dan ABRI itu enggak ada yang gondrong. Jadi gondrong dinilai penyimpangan dan enggak sesuai sama ketertiban di zaman itu," ujar Aria kepada kumparan, Jumat (31/8).
Akan tetapi seiring perubahan zaman, larangan rambut gondrong ini menurut Aria sudah enggak relevan lagi. Beberapa sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia juga mengizinkan siswa laki-lakinya untuk memanjangkan rambut mereka. Seperti tiga SMA di bawah ini.
Kolese Gonzaga
Siswa SMA Kolese Gonzaga boleh berambut gondrong, Jumat (30/8/18). (Foto: Gregorius Alvin)
Kolese Gonzaga adalah SMA yang dikelola oleh para Pater Jesuit dan berdiri sejak 1987. SMA yang berlokasi di Jl. Pejaten Barat 10A - Jakarta Selatan ini mengizinkan siswa laki-lakinya untuk memiliki rambut gondrong sejak awal Gonzaga berdiri.
ADVERTISEMENT
Namun, enggak semua siswa laki-laki bisa dengan bebas berambut gondrong. Menurut Gregorius Alvin, sekolah hanya membolehkan siswa yang memiliki nilai rata-rata rapor semester akhir di atas 85.
"Tiap dua bulan ada inspeksi rambut, yang enggak dapat nilai segitu, disuruh potong," kata siswa kelas 12 IPA itu, kepada kumparan, Jumat (31/8).
Siswa SMA Kolese Gonzaga boleh berambut gondrong, Jumat (30/8/18). (Foto: Gregorius Alvin)
Meski bebas memiliki rambut gondrong, siswa dilarang mewarnai dan harus menjaga kebersihan rambut mereka. Selain itu, siswa hanya boleh berambut gondrong selama empat semester.
"Semester pertama belum boleh karena belum ada nilai rapotnya. Semester keenam harus rapi untuk foto ijazah," jelas dia.
Pangudi Luhur
Pangudi Luhur atau PL jadi salah satu sekolah terkenal yang memiliki siswa berambut gondrong. Peraturan boleh memiliki rambut gondrong sudah ada di Pangudi Luhur sejak 1965.
ADVERTISEMENT
Salah satu SMA Pangudi Luhur yang mengizinkan siswanya berambut gondrong terletak di Jalan Brawijaya IV, Kebayoran Baru. Sama seperti Kolese Gonzaga, siswa di Pangudi Luhur hanya boleh gondrong jika memiliki nilai rata-rata di atas 80.
"Untuk semester seterusnya nilainya naik jadi 85. Selain itu nilai sikap juga harus bagus," kata salah satu siswa bernama Timothy Tuahatu.
Namun, peraturan ini enggak berlaku di semua sekolah PL. Menurut keterangan salah satu pelajar di Bali bernama David Indrayana, siswa SMA PL Bali dilarang memiliki rambut gondrong.
Kolese De Britto
Siswa SMA Kolese De Britto boleh berambut gondrong, Jumat (31/8/18). (Foto: Greg Adiloka)
SMA yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB” (kependekan dari Johanes De Britto) ini juga mengizinkan siswanya untuk memiliki rambut gondrong. Menurut siswa kelas 12 SMA De Britto, Greg Adiloka, peraturan ini sudah ada sejak sekitar tahun 1970-an.
ADVERTISEMENT
"Dulu, mah, enggak cuma gondrong. Mau masuk sekolah pakai sarung sama sandal jepit dibolehin," kata dia.
Greg menambahkan, pada waktu itu harga barang-barang mahal, jadi Romo Pamong (Pastor yang berperan sebagai wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan), mengizinkan siswa untuk berpakaian bebas dan memanjangkan rambut.
Siswa SMA Kolese De Britto boleh berambut gondrong, Jumat (31/8/18). (Foto: Greg Adiloka)
"Tapi lalu diubah ketika keadaan ekonomi Indonesia membaik. Dilarang ke sekolah pakai sarung sama sandal. Cuma rambut gondrong yang tetap," lanjut Greg.
Greg mengatakan, dibolehkannya siswa berambut gondrong merupakan simbol kebebasan dan semangat pendidikan yang cura personalis, atau memahami karakteristik masing-masing siswa. "Analoginya kayak siswa itu bukan hanya monyet saja, ada juga yang gajah, singa, dan lumba-lumba. Kan, enggak semuanya bisa memanjat pohon," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Di De Britto sendiri enggak ada syarat khusus bagi siswanya untuk berambut gondrong. Mereka hanya dilarang gondrong ketika masa orientasi siswa.
"Jadi semester 1 kalau rambutnya udah panjang enggak masalah. Tapi enggak boleh disemir (diwarnain). Saya dulu juga gondrong tapi cuma dua tahun karena panas dan pacar saya takut kalah cantik. Hahaha...," tutur Greg.