3 Tips untuk Menjawab Kekurangan Diri Saat Interview Kerja

7 Mei 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wawancara kerja Foto: Tim Gouw/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wawancara kerja Foto: Tim Gouw/unsplash
ADVERTISEMENT
Saat interview kerja, ada kalanya interviewer menanyakan apa kekurangan yang ada pada diri kamu. Nah lho, bingung enggak sih, harus jawab apa?
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, tapi terkadang, kamu juga kebingungan dan sulit mengungkap kekurangan apa yang ada pada dirimu.
Enggak usah menampik, di satu sisi, kamu pasti punya perasaan cemas jika menjawab terlalu jujur, karena kesempatan untuk dapat pekerjaan impian bisa jadi sirna. Tapi rasanya, menjawab kekurangan diri kita dengan terlalu mengada-ada juga enggak tepat dilakukan.
Nah, biar kamu enggak bingung dan tahu persis harus menjawab apa ketika interviewer mempertanyakan kekurangan dirimu, berikut kumparan rangkum tiga tips untuk menjawabnya. Disimak, ya!
“Saya itu workaholic,” atau “Kekurangan saya itu perfectionist,”
Pertama-tama yang harus kamu ketahui, bagi sebagian orang, perfectionist atau workaholic itu enggak masuk dalam kategori kekurangan. Jadi jawaban ini sangat subjektif dan ambigu.
ADVERTISEMENT
Lagipula, dua pernyataan ini adalah jawaban paling standar yang biasa didengar para interviewer saat sesi wawancara kandidat karyawan berlangsung.
Penting buat kasih tahu kekuranganmu dan yang paling penting adalah relevan sama pekerjaan yang kamu ambil. Misalnya, kamu melamar pekerjaan di bagian desain atau content, karena kamu payah di matematika atau enggak suka berhitung. Justru karena kamu tahu kekuranganmu ada di bidang itu, kamu jadi punya alasan mengapa kamu capable dan tertarik melamar pekerjaan di bidang yang kamu kuasai.
Namanya manusia, pasti enggak ada yang sempurna. Kasih tahu ke interviewer-mu kalau kamu akan memperbaiki segala kekurangan yang ada di dirimu dengan keinginan untuk mau terus belajar dan terbuka dengan hal baru. Siapa tahu interviewer-mu mau mengerti dan memberikan kesempatan.
ADVERTISEMENT
Sekarang, kamu enggak usah gugup lagi saat interview kerja. Good luck, ya!
Penulis: Steffany Tjayadi