4 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Lebih Tua daripada Kamu

7 Oktober 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teman Kantor Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teman Kantor Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, menekankan rasa hormat pada yang lebih tua, masih jadi hal yang amat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Enggak cuma dalam lingkup keluarga saja, kadang bahkan sampai di lingkup pergaulan pun seseorang yang lebih muda harus menunjukkan rasa hormatnya pada senior.
ADVERTISEMENT
Rasa segan biasanya muncul ketika harus berinteraksi. Lantas, gimana, ya, kalau ternyata kita harus bekerja satu tim dengan seseorang yang usianya jauh lebih tua dari kita? Mungkin, jika posisi kita setara dengannya, itu enggak akan jadi masalah besar. Namun, bagaimana jika posisi kita adalah sebagai atasan mereka? Karena, beberapa orang ada yang sudah memiliki karier yang jauh lebih maju dan baik di usia mudanya.
Enggak perlu ragu atau canggung, kamu tetap bisa profesional dan melakukan tips di bawah ini, kok!
1. Menghargai pengalamannya
Ilustrasi rekan kerja. Foto: Shutterstock
Beberapa perusahaan, menerima seorang karyawan berdasarkan pengalamannya. Semakin banyak pengalaman, kemungkinan besar ia juga punya kecakapan dan terbiasa menghadapi berbagai situasi.
Meskipun kamu sudah mendapatkan gelar yang masuk sebagai kriteria seorang pemimpin melalui skill atau gelar akademikmu, tapi kamu perlu meningkatkan pengalaman dari rekan kerja yang lebih tua.
ADVERTISEMENT
Jangan angkuh dulu, ya, mereka mungkin bukan yang paling profesional atau modern dalam menangkap tren yang relate dengan pekerjaan, tapi mungkin mereka memiliki suatu hal yang dapat membuatmu jauh lebih produktif lagi seperti pembelajaran dari pengalamannya.
2. Redam sifat egoismu
Menghargai Rekan Kerja. Foto: Pixabay
Mungkin, kamu ingin menunjukkan bahwa memiliki kapabilitas yang tinggi untuk jadi seorang pemimpin, alhasil kamu menjadi show off, sombong, enggak ingin mendengar nasihatnya, dan lain-lain.
Coba untuk redam sifat egoismu itu, walaupun kamu seorang pemimpin tapi bukan berarti dapat melebihi siapa pun. Terkadang, kamu butuh orang sekitar untuk meminta dan mendengar nasihat-nasihat yang bisa digunakan demi kesuksesan perusahaanmu, lho.
Jadi, enggak ada salahnya kan untuk mengurangi sifat egois dan menggantikannya dengan sifat peduli terhadap karyawan lain?
ADVERTISEMENT
3. Integrasikan gaya kerja mereka
Ilustrasi rekan kerja Foto: Shutterstock
Batasnya usia, enggak menjadi suatu masalah yang besar dalam bekerja, rata-rata orang memiliki gaya kerja yang berbeda satu sama lain.
Adanya kebiasaan lama mungkin akan sulit untuk mengubahnya, begitupun dengan karyawan berusia tua, butuh waktu untuknya mempelajari sistem kerja generasi milenial.
Maka dari itu, akan lebih baik kalau kita mengikuti cara kerjanya tanpa harus mengubah prioritas atau sistem, kamu harus menyesuaikan gaya bekerja untuk berkembang secara kinerja, atau kemampuannya dalam bersosialisasi.
4. Menggunakan komunikasi yang santun
Ilustrasi rekan kerja. Foto: Shutterstock
Meskipun kamu enggak sepantaran dengannya tapi komunikasi yang efektif dan enggak terlalu baku, akan membuat lingkungan kerja yang lebih nyaman dan positif. Berbeda halnya dengan perbincangan yang baku, jangan tunjukkan kalau kamu adalah bosnya, jangankan terhadap karyawan usia tua, mungkin yang seumuran denganmu juga akan merasa sungkan.
ADVERTISEMENT
Mungkin, ada saatnya kamu untuk bersikap tegas, tapi hal itu juga akan membuatnya enggak nyaman, bukan? Jadi perhatikan bagaimana cara kamu berkomunikasi. Boleh untuk memperkuat kredibilitas, tapi, tetap jaga egomu, ya.
Penulis: Aulania Silviananda