4 Hal yang Buat Mahasiswa Malas Mengerjakan Skripsi

6 Oktober 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
ADVERTISEMENT
Memasuki tingkat akhir pada masa perkuliahan, para mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir yang menentukan kelulusannya yaitu skripsi.
ADVERTISEMENT
Dalam fase terakhir perkuliahan ini, kamu harus melakukan sebuah penelitian yang biasanya berdasarkan penjurusanmu di kuliah. Buat sebagian orang, menghadapi dan mengerjakan skripsi bukanlah hal yang mudah, ada beberapa faktor yang membuat para mahasiswa ini jadi malas mengerjakan skripsi yang biasanya terdiri dari 4-5 bab ini.
Nah, sebenarnya, apa sih yang membuat kamu jadi males ngerjain skripsi? Intip, empat hal di bawah ini, ya.
Karena pada dasarnya skripsi adalah istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan sebuah karya tulis ilmiah, biasanya butuh banyak teori terkait penelitian dari banyak sumber agar hasilnya objektif dan sesuai fakta.
Maka, enggak heran kalau mahasiswa tingkat akhir ini banyak ditemui di perpustakaan untuk mencari sumber penelitian yang mendukung skripsinya lewat buku-buku dari para ahli.
ADVERTISEMENT
Nah, kadang mencari dan menemukan itu enggak mudah, maka dari itu beberapa atau banyak mahasiswa malas untuk menghabiskan waktunya di dalam perpustakaan.
Alhasil, kamu jadi menunda mengerjakan skripsi lagi, deh. Padahal niat udah di depan mata, tapi apa daya rasa malas lebih mendominasi ternyata.
Biasanya, proses mengerjakan skripsi adalah enam bulan dan beberapa mahasiswa juga banyak yang menjalani proses skripsi bersamaan dengan magang.
Agak sulit memang membagi waktu antara magang dan skripsi. Nah, dalam waktu enam bulan itu, kamu mungkin akan menemukan banyak teman baru dari tempat magang, pekerjaan baru yang menarik perhatianmu, ajakan main oleh beberapa teman hingga godaan untuk bermain game atau sekadar menonton YouTube dan Netflix.
ADVERTISEMENT
Terlalu banyak godaan yang harus kamu hadapi sehingga saat kamu mau mengerjakan skripsi, fokusmu terpaksa teralihkan dengan banyak hal di atas tadi.
Jadi, sedikit saran, buatlah jadwal sekali dalam seminggu untuk kamu habiskan mengerjakan skripsi secara produktif, supaya bekerja, bermain, dan masa depanmu alias skripsi tetap berjalan beriringan.
Kadang yang membuat skripsi terdengar menakutkan adalah menghadapi dosen pembimbing. Mahasiswa takut skripsi mereka akan dicela saat bimbingan dan berakhir enggak di-approve memasuki bab berikutnya.
Sejatinya, dosen pembimbing adalah mentor kamu yang akan membantumu supaya bisa mengerjakan skripsi hingga selesai. Namun, cara mereka mengajar memang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Walaupun lembar skripsimu akan dicoret-coret, percayalah kalau apa yang dilakukannya menandakan kalau mereka peduli dan memperhatikan isi skripsimu.
Kuncinya, dengarkan dan kerjakan semaksimal mungkin supaya hasil yang kamu dapatkan juga enggak sia-sia. Ingat, jatuh bangun saat skripsi itu wajar, nanti saat kamu dinyatakan lulus, semuanya akan terbayarkan, kok.
Hal terakhir yang membuat mahasiswa malas mengerjakan tugas akhirnya adalah karena mereka merupakan tipe procrastinator, apa itu?
Procrastinator adalah ketika kamu tahu betul hal-hal apa aja yang harus diprioritaskan, tapi malah beralih ke yang lain dan berujung tugas pun tertunda, deh.
Misalnya, kamu tahu kalau deadline pengumpulan bab 3 yang mana merupakan kumpulan beberapa teori yang akan kamu gunakan dalam penelitian udah tinggal beberapa hari lagi. Kamu juga tahu kalau teori dari ahli yang kamu cari itu susah didapat, tapi kamu malah memilih untuk pergi pacaran atau hangout sama teman-teman.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, saat mendekati pengumpulan, kamu jadi banting tulang dan begadang semalaman untuk mencari di internet atau pergi ke toko buku untuk mencari buku teori dari ahli yang kamu cari.
Penulis: Aulania Silviananda