4 Hal yang Kamu Harus Lakukan saat Mendengar Berita tentang Terorisme

Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)

Surabaya, Jawa Timur, menjadi target penyerangan bom bunuh diri oleh kelompok teroris. Dalam dua hari terakhir, sudah ada 4 lokasi ledakan bom, 3 di gereja, dan 1 di Mapolrestabes Surabaya.

Belum lagi ditambah dengan sederet informasi yang beredar di media sosial atau pesan berantai dari aplikasi pesan singkat, hal tersebut membuat sejumlah masyarakat merasa cemas dan panik.

Rasa cemas dan takut saat mendengar berita terorisme adalah hal yang wajar. Menurut Psikolog Anak, Anna Surti Ariani, reaksi tersebut adalah emosi yang normal untuk dialami. Meski begitu, Anna menyarankan kamu untuk tetap berpikiran kritis saat mendengar berita tentang terorisme.

Enggak hanya berpikiran kritis, Anna juga menyarankan kamu untuk melakukan empat hal berikut ini saat mendapat, membaca, dan mendengar berita terorisme. Apa saja?

1. Cek sumber berita

Hal yang pertama kali harus kamu lakukan saat membaca berita terorisme adalah mengecek apakah sumber berita tersebut layak dipercaya atau enggak.

"Beberapa berita datang dari situs yang tak layak dipercaya, bahkan bertujuan untuk menakut-nakuti saja," kata Anna saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (14/5).

2. Cek sumber lain

Kedua, kamu harus melakukan double check atau mengecek sumber lain (terutama sumber yang dipercaya), untuk mengetahui apakah ada berita yang serupa atau enggak. Menurutnya, jika enggak ditemukan berita serupa, bisa jadi berita tersebut hoaks.

3. Cek orang terdekat

Kalau kamu sudah memastikan ternyata berita tersebut benar adanya, kamu enggak perlu merasa takut dan cemas berlebihan. Yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah bertanya kepada orang-orang terdekat kamu apakah mungkin mereka mengalami akibat langsung dari kejadian tersebut atau enggak.

4. Cari tempat aman

Nah, kalau kamu dan keluargamu tinggal atau bekerja di daerah yang sama dengan tempat kejadian, maka segeralah cari tempat yang aman.

"Namun kalau tidak, maka stop kekhawatiran kamu," tutup Anna.