5 Alasan Kalangan Milenial Takut Berkomitmen dalam Hubungan
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hubungan asmara, komitmen adalah faktor yang penting agar hubungan dapat berjalan dengan lancar. Namun sayang, di zaman sekarang, enggak sedikit dari kita yang mengesampingkan masalah komitmen dan lebih memilih hubungan tanpa status (HTS) atau teman tapi mesra (TTM).
ADVERTISEMENT
Dilansir Boldsky, generasi milenial rupanya enggan untuk memiliki komitmen dalam sebuah hubungan asmara. Ada beberapa alasan kenapa kalangan milenial takut berkomitmen dalam hubungan. Apa saja?
1. Memiliki waktu yang singkat
Remaja modern saat ini cenderung fokus pada karier dan pendidikan sehingga membuat mereka sibuk dengan rutinitas setiap harinya. Jadi, wajar bila mereka enggak memiliki waktu yang cukup untuk membina hubungan cinta. Bahkan, hal tersebut membuat mereka memilih untuk menghindari komitmen dalam sebuah hubungan.
2. Takut akan tuntutan pasangan
Salah satu permasalahan yang banyak dialami remaja saat ini adalah banyaknya tuntutan dari pasangan mereka. Tuntutan ini terkadang dirasa sangat berat untuk dipenuhi, seperti harus mengabari setiap waktu atau harus bertemu usai pulang kerja. Hal ini juga menjadi salah satu faktor kenapa milenial mundur dan enggak mau berkomitmen untuk berpacaran.
ADVERTISEMENT
3. Enggak siap dengan tanggung jawab
Kamu harus peka terhadap perasaan dan kebutuhannya atau sekadar menyediakan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya. Sayangnya, generasi milenial enggak siap akan hal ini sehingga membuat mereka menjauh dari kata komitmen.
4. Melihat hubungan teman yang gagal
Sadar atau enggak, teman bisa berpengaruh pada keputusan kita untuk menjalin sebuah komitmen. Seringnya seseorang mendengar cerita pahit dari teman mereka soal hubungan percintaan bisa menimbulkan ketakutan di kalangan milenial untuk memulai hubungan.
5. Berambisi dalam karier
Kalangan milenial saat ini terlalu ambisius untuk mengejar kesuksesan karier dan menghasilkan banyak uang. Fokus mereka hanya tertuju untuk menjadi kaya dan memperoleh kekuasaan dalam waktu sesingkat mungkin. Nah, tekanan ini bisa berdampak pada keinginan mereka untuk berkomitmen atau menjalin hubungan. Enggak jarang mereka juga akan menganggap bahwa kegiatan pacaran akan mengganggu waktu kerja mereka saja.
ADVERTISEMENT