5 Cara Menjawab Pertanyaan yang Tricky saat Wawancara Kerja

8 Desember 2018 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan wawancara kerja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan wawancara kerja (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Cv atau portfolio mungkin akan membuka jalan untuk mendapatkan panggilan wawancara. Namun, jawaban saat sesi interview menjadi pertimbangan penting bagi semua perusahaan.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari bidang pekerjaan yang kamu geluti, ada beberapa pertanyaan yang mungkin cukup membuatmu kesulitan.
Biasanya pertanyaan tersebut sering muncul untuk menguji keterampilan sosial dan sikap profesionalmu.
Nah, daripada bingung, kumparan mau kasih tips bagaimana menghadapinya dengan cara yang paling halus dan baik seperti dilansir USA Today.
1. Bagaimana kamu menangani masalah internal dengan rekan kerja?
Ingat, jangan sekali-kali mengeluh atau menjelekkan atasan dan tim kerjamu.
Pewawancara ingin tahu bagaimana kamu menangani hal yang berjalan tidak sesuai dengan harapan. Apakah kamu panik dan cenderung menyalahkan orang lain? Atau justru bisa menyiasati dan menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Bersiaplah dengan proyek ke depannya yang belum tentu berjalan mulus, kamu harus bisa mengambil alih situasi. Tekankan bagaimana caramu melakukan pendekatan yang berorientasi pada solusi, serta pastikan jawabanmu jujur dan pragmatis!
ADVERTISEMENT
2. Ceritakan pada kami tentang dirimu
Pewawancara tentu enggak perlu tahu tentang kehidupan pribadimu. Yang perlu silakukan hanyalah merangkum informasi terkait pekerjaan atau hal profesional. Penting untukmu memasukkan beberapa detail pribadi seperti hobi.
Ceritakan pencapaianmu selama ini dan mengapa kamu menyukai pekerjaan yang sedang digeluti. Jika memungkinkan, jangan menjawab pertanyaan tersebut lebih dari satu menit.
Inti jawaban dari pertanyaan ini adalah untuk "menjual diri" dan meyakinkan pewawancara bahwa kamu adalah kandidat terbaik untuk dipekerjakan.
3. Berapa gaji yang kamu inginkan?
Ini mungkin pertanyaan yang paling sulit. Kamu tentu enggak menolak untuk mendapat gaji yang lebih besar dari pekerjaan sebelumnya, namun kamu harus menegosiasikannya dengan cara yang halus.
Oleh karena itu, pilihlah kata-kata dengan baik dan tetap rendah hati. Kamu bisa menjawabnya dengan, “Gaji itu penting tetapi masih bisa dinegosiasikan. Yang penting adalah saya cocok dengan profil dan dapat berkontribusi untuk perusahaan ini,".
ADVERTISEMENT
4. Kenapa memutuskan untuk resign?
Daripada berbicara tentang celah atau kekurangan perusahaan sebelumnya, ceritakan lebih banyak tentang dirimu.
Tunjukkan sikap optimis bahwa kamu butuh tantangan baru, senang belajar, dan apapun yang berhubungan dengan pekerjaan. Minat yang besar terhadap pekerjaan barumu juga bisa dilontarkan lengkap dengan rencana dan tujuanmu ke depannya.
5. Mengapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?
Pewawancara ingin mengukur seberapa pantas kamu menangani pekerjaanmu nantinya dan pastikan kamu mencari tahu lebih dulu soal pekerjaan di tempat barumu ini.
Dengan begitu, kamu jadi punya gambaran soal tujuan dan orientasi perusahaan. Selain itu kamu juga harus tahu bagaimana mengambil keputusan, berencana, dan bersikap ke depannya.