5 Cara Meredakan Amarah Bos di Kantor bagi Fresh Graduate

14 Agustus 2018 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stress (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Stress (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Membuat kesalahan saat bekerja hingga menyebabkan atasan marah terhadap kita mungkin adalah hal yang cukup wajar. Namun, bagi para lulusan baru (fresh graduate) yang vb masuk ke dunia kerja, situasi semacam itu mungkin akan sedikit membingungkan karena belum tahu bagaimana seharusnya bersikap.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan para fresh graduate saat menghadapi hal semacam itu di tempat kerja? Dilansir Business Insider, berikut adalah lima di antaranya.
1. Berikan penjelasan
Meski atasan sedang marah terhadap kita, cobalah untuk tetap tenang dan perhatikan kondisi. Jika kondisinya dirasa sudah cukup tenang, memberikan penjelasan kepada atasan tentang hal yang menjadi fokus permasalahan bisa menjadi sebuah opsi.
Saat menjelaskannya, sampaikanlah dengan tenang dan tak bermaksud untuk 'membalas dendam'. Sampaikan dengan padat, jelas, dan langsung menuju poin yang ingin disampaikan. Dengan cara itu, ada kemungkinan amarah atasan bisa cenderung mereda.
2. Temui secara personal
Jika tidak bisa memberikan penjelasan secara langsung, coba dengan cara memohon kepada atasan untuk bisa berbicara secara private. Jangan lupa, buat pertemuan itu seformal mungkin.
ADVERTISEMENT
Jika dirasa perlu, pesan jadwal ruangan pertemuan dan undang si atasan untuk datang dan membicarakan permasalahan yang sebelumnya ada.
Lampiaskan rasa marah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lampiaskan rasa marah (Foto: Thinkstock)
3. Tawarkan solusi
Opsi lain yang bisa dicoba adalah dengan cara menawarkan solusi. Meski tensi keadaannya terasa sedang tinggi, dan sumber dari amarah si bos adalah diri kita, tak ada salahnya untuk tetap memberikan opsi jalan keluar atas masalah tersebut.
Dengan cara seperti itu, sedikit banyak kita bisa menunjukkan ketanggapan akan suatu masalah. Selain itu, memberikan solusi juga bisa menunjukkan kepada atasan tentang kreativitas kita dalam menghadapi masalah, maupun memberikan perspektif baru yang mungkin belum terpikiran atasan.
4. Akui kesalahan
Dalam beberapa keadaan, mengakui kesalahan dan meminta maaf bisa menjadi satu-satunya pilihan. Jika awal dari semua permasalahan itu bersumber dari kita, cobalah untuk tidak mengelak akan kesalahan yang telah kita perbuat, karena hanya akan membuat atasan semakin kesal.
ADVERTISEMENT
Tunjukkan kepada atasan bahwa kita memahami kesalahan yang telah dilakukan, dan berusaha untuk tidak mengulanginya di waktu yang akan datang.
5. Jangan berteriak balik
Kesal karena dimarahi juga merupakan sesuatu yang wajar. Mungkin merasa malu atau terpojokkan, ada kemungkinan kita tidak bisa menahan emosi dan malah berteriak balik kepada atasan.
Jika kondisinya seperti itu, coba sekuat tenaga untuk tidak balik 'meledak' kepada yang memarahimu. Keluar dari ruangan dan menyendiri sejenak mungkin bisa dijadikan alternatif. Namun jangan berikan alasan tambahan untuk atasan menambah dan memperpanjang amarahnya kepada kita.