news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu soal Profesi Motivator Napi Terpidana Mati

10 Agustus 2018 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi motivator (Foto: Ordi/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi motivator (Foto: Ordi/Flickr)
ADVERTISEMENT
Walau profesi motivator sudah enggak asing lagi, namun motivator napi mungkin masih jarang diketahui banyak orang. Dalam pekerjaannya, seorang motivator napi dituntut untuk mendampingi para mantan kriminal yang terlibat kasus narkoba, hingga pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Supaya enggak bingung, berikut kumparan rangkum lima hal yang perlu kamu tahu soal profesi motivator napi.
1. Latar belakang pendidikan
Syarat pendidikan bagi seorang motivator napi beragam. Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, gelar diploma dan pengalaman di bidang layanan masyarakat sudah cukup untuk melamar sebagai motivator atau pembina napi.
"Biasanya pelamar dengan latar belakang pendidikan tersebut hanya mendapat tugas pekerjaan seperti membantu napi menghadapi dunia luar setelah bebas," seperti yang dikutip dari laman Psychology School Guide, Jumat (10/8).
Tapi ada juga lapas yang mengharuskan pelamar memiliki pendidikan di bidang sosial, psikologi, kriminologi atau hukum. Bahkan setelah diterima, pelamar masih harus menjalani program pelatihan sebelum sepenuhnya menjadi motivator napi.
ADVERTISEMENT
Karena lingkungan kerjanya, motivator napi harus lulus tes psikologi dan fisik sebelum ditugaskan.
Lebih lanjut, gelar master atau S2 juga dibutuhkan untuk menjadi motivator bersertifikat.
2. Enggak harus lulusan psikologi
Seorang motivator napi di Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Edi Warsono mengaku hanya lulusan sarjana hukum dan enggak punya gelar di bidang psikologi.
"Walau bidang saya membutuhkan ilmu psikologi, saya belajar secara otodidak," kata Edi kepada kumparan, Jumat (10/8).
3. Deskripsi kerja
Edi Warsono memberikan pembinaan untuk napi lapas  (Foto: dok. Edi Warsono)
zoom-in-whitePerbesar
Edi Warsono memberikan pembinaan untuk napi lapas (Foto: dok. Edi Warsono)
Seorang motivator napi dituntut untuk selalu siap mendampingi para penghuni lapas menjalani masa tahanannya. Dari pendampingan itu mereka harus membuat laporan terkait perkembangan tingkah laku napi untuk dijadikan bahan pertimbangan terkait masa tahanannya. Jadi selain mengetahui cara berurusan dengan tahanan, motivator napi juga dituntut memiliki kemampuan menganalisis yang baik.
ADVERTISEMENT
Motivator napi bekerja dalam waktu yang tergolong lama, yakni sejak tahanan masuk lapas hingga ia bebas. Sebab, profesi ini membutuhkan terjalinnya hubungan dekat dengan napi agar bisa dibina.
4. Penuh risiko
Tak hanya mental kuat, fisik dan stamina yang terjaga juga menjadi bekal sehari-hari seorang motivator napi agar mampu bekerja cepat di bawah tekanan. Edi Warsono menyebut ada sejumlah risiko yang dihadapi motivator napi tiap harinya.
Pertama, secara mental motivator napi dapat terganggu karena menangani orang-orang bermasalah. Motivator napi juga dihadapkan kepada risiko fisik ketika keributan atau pemberontakan yang bisa kapan saja terjadi. Kalau tidak siap, bisa kena pukul napi sampai mati.
"Terakhir ada risiko kesehatan. Banyak napi yang terkena penyakit menular seperti hepatitis jadi harus hati-hati," kata Edi.
ADVERTISEMENT
5. Gaji
Pendapatan seorang motivator napi di Amerika Serikat berada di kisaran USD 53.360 atau Rp 773 juta per tahun. Namun angka ini juga tergantung kepada wilayahnya, seperti motivator napi di California yang bisa mendapat sampai USD 78.060 atau Rp 1,1 miliar.
Sedangkan di Indonesia, pembina lapas termasuk dalam golongan pegawai negeri sipil. Edi yang enggan menyebut nominal gajinya, mengaku memiliki pendapatan cukup untuk menyekolahkan tiga anaknya sampai perguruan tinggi.