5 Keluhan Pengguna KRL, AC Mati hingga Kereta Terlambat

29 November 2017 13:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRL Commuter Line. (Foto: Antara/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
KRL Commuter Line. (Foto: Antara/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Sejak 2013, Kereta Rel Listrik (KRL) sudah mulai meningkatkan pelayanannya, mulai dari memberlakukan tarif sesuai jarak, penerapan e-ticketing, serta penerapan mesin pembelian tiket otomatis. Namun ternyata masih ada sejumlah keluhan yang dirasakan oleh para penumpang.
ADVERTISEMENT
Keluhan ini mulai dari gangguang sinyal yang membuat kereta terlambat, AC mati hingga kereta anjlok. Mereka menyampaikan keluhan ini melalui media sosial Twitter dan website lapor.go.id.
kumparan (kumparan.com) merangkum 5 permasalahan yang sering dikelukan oleh pengguna KRL:
1. Gangguan Sinyal
KRL kerap kali mengalami gangguan sinyal dan menyebabkan jadwal kereta terlambat. Masalah ini membuat para penumpang menumpuk di sejumlah stasiun,
Bahkan ada juga yang harus berganti transportasi lain agar tidak terlambat sampai ke kantor.
Sistem persinyalan KRL commuter line sendiri diketahui sudah berusia tua. Baru-baru ini pihak KAI melakukan perpindahan sistem persinyalan lama ke persinyalan baru atau switch over. Guna dari perpindahan sinyal dilakukan agar frekuensi perjalanan lebih efisien. Walau begitu masih banyak penumpang commuterline mengeluhkan gangguan sinyal, salah satunya Muhammad Rifqi yang mengeluhkan hal tersebut ke twitter @commuterLine.
ADVERTISEMENT
2. AC tidak berfungsi
Keluhan yang sering dialami penumpang saat menaiki commuter line berikutnya adalah buruknya fasilitas commuterline, salah satunya adalah AC (Air Conditioner) yang tidak berfungsi saat kondisi gerbong penuh sesak.
Para penumpang menilai kejadian AC mati membuat perjalanan menuju tempat kerja menjadi terganggu karena keringat yang membasahi tubuh. Mereka terpaksa membuka jendela KRL untuk mengurangi hawa panas di dalam kereta. Berikut adalah salah satu penumpang yang mengeluhkan fasilitas KRL.
3. Antrean kereta KRL dengan KA jarak jauh
Bergabungnya rel yang digunakan KRL Jabodetabek dengan kereta luar daerah menjadi salah satu penghambat jadwal perjalanan kereta. KRL yang langsung merasakan dampak KA jarak jauh yang keluar Jakarta di pagi hari adalah KRL Bogor/Depok-Jakarta Kota dan Bekasi-Jakarta Kota. Titik antrean utama terjadi di Stasiun Manggarai, stasiun transit terbesar untuk perjalanan KRL Commuter Line.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di Stasiun Manggarai hanya dua jalur yang bisa dilewati KRL dari arah Tebet. Sedangkan KRL dari arah Bekasi hanya tiga jalur. Kemudian dari arah Cikini KRL tujuan Bogor hanya masuk jalur 6 atau 7.
Sedangkakn KRL dari arah Sudirman tujuan Bogor juga hanya bisa menggunakan jalur 6 dan 7. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya antrean. Banyak penumpang mengeluhkan hal tersebut dengan berkicau di twitter, salah satunya @ardhiehan.
4. Vending Machine
Vending Machine Seri Terbaru (Foto: Dok. KCJ)
zoom-in-whitePerbesar
Vending Machine Seri Terbaru (Foto: Dok. KCJ)
Penggunaan vending machine atau mesin untuk pembelian tiket sempat membuat bingung para penumpang KRL. Namun seiring berjalannya waktu, sebagian penumpang sudah banyak yang tahu bagaimana cara menggunakan mesin tersebut.
Pemberlakuan pembelian tiket di mesin dilakukan untuk mengurangi antrean panjang yang biasanya terjadi pada pagi dan sore hari. Meski begitu ternyata mesin ini dikeluhkan penumpang khususnya orang tua yang tidak mengetahui cara penggunaan mesin tersebut, hal tersebut malah menyebabkan antrean.
ADVERTISEMENT
Penumpang yang tidak tahu cara menggunakan mesin akhirnya membuat antrean panjang. Yuni, salah satu penumpang KRL mengisahkan pengalamannya harus mengatre selama 2 jam di vending machine Stasiun UI.
"Banyak yang ngggak tahu bagaiamana cara menggunakan vending machine. Jumlah mesinnya sedikit, padahal yang antre banyak," keluh Yuni.
5. Kurangnya gerbong khusus perempuan
Gerbong Wanita KRL (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbong Wanita KRL (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Penumpang mulai mengeluhkan kurangnya gerbong khusus wanita. Seperti diketahui, kereta commuter line ini hanya menyediakan dua gerbong khusus penumpang kaum hawa. Di gerbong ujung depan dan ujung belakang. Penggunaan gerbong wanita diperlukan karena untuk untuk mengurangi pelecehan dan kenyamanan saat ramai agar tidak bersentuhan dengan tubuh laki-laki.
"Gerbong perempuan tuh harusnya ditambahkan, kalau bisa dengan lima gerbong perempuan dan lima gerbong pria, karena pengguna kereta tidak hanya didominasi oleh pria," keluh Eka.
ADVERTISEMENT
Artikel ini dibuat berdasarkan rekomendasi dari KRLMania. Jika kamu punya keluhan lain soal commuter line, silakan tulis di kumparan (kumparan.com) dengan memasukkan topik Cerita KRL.