news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Pekerjaan Ini Punya Waktu yang Fleksibel, Cocok untuk Milenial

31 Juli 2018 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suasana kerja (Foto: Pexels/ Start Up Stock Photos)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suasana kerja (Foto: Pexels/ Start Up Stock Photos)
ADVERTISEMENT
Milenial nampaknya memang mulai bosan dengan rutinitas kantoran. Daripada duduk berjam-jam dan terpaku pada layar laptop, milenial memang lebih memilih untuk bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Balance Careers, ada lima pekerjaan non-konvensional terbaik untuk milenial. Selain lebih fleksibel waktu bekerjanya, berikut informasi tentang gaji dan apa cara yang harus ditempuh untuk menjalani profesi tersebut.
1. Doula
Ilustrasi doula.  (Foto: Instagram/@nujuhbulanstudio)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doula. (Foto: Instagram/@nujuhbulanstudio)
Jika seorang dokter kandungan memberi informasi dan pendampingan secara medis, baik catatan kehamilan atau kesehatan kandungan, Doula menawarkan dukungan dan pembinaan selama proses persalinan dan setelahnya.
Profesi ini mungkin belum begitu banyak diketahui di Indonesia, hanya beberapa ibu saja yang menggunakan jasa Doula, terutama ibu yang baru memiliki anak satu karena butuh pendampingan, dukungan morel dan berbagai informasi sehingga ibu maupun ayah siap menghadapi perannya sebagai orangtua baru.
Gaji: untuk Doula, bayaran bisa bervariasi tergantung pengalaman, lokasi dan spesialisasi. Namun, kebanyakan Doula rata-rata mendapatkan bayaran antara 250-1000 USD atau setara Rp 3,6 juta - Rp 14 juta.
ADVERTISEMENT
Cara yang harus ditempuh: untuk menjadi Doula, ada beberapa jalur yang harus ditempuh demi sertifikasi melalui organisasi seperti CAPPA dan DONA International. Kamu juga tidak memerlukan gelar sarjana untuk menjadi Doula.
2. Production Assistant
Production assistant atau asisten produksi adalah orang yang mendukung para produser, sutradara, dan kru lainnya baik itu di dalam set pengerjaan film, media massa, di balik layar televisi maupun teater.
Gaji: menurut situs qerja.com, untuk profesi asisten produksi, mereka bisa menghasilkan uang dengan kisaran Rp 4-10 juta, tergantung pada pengalaman.
Cara yang harus ditempuh: jika kamu tertarik untuk menjadi asisten produksi, cobalah dengan magang di perusahaan media. Lakukan yang terbaik untuk membuat rekan kerja dan atasan terkesan, karena sebagian besar peluang untuk naik jabatan di bidang ini adalah berdasarkan rekomendasi dari mulut ke mulut, selain tentu saja kinerjamu sendiri yang baik.
ADVERTISEMENT
3. Make up artist
com-Make Up (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Make Up (Foto: Thinkstock)
Make up artist dapat bekerja di untuk berbagai bidang atau acara. Mulai dari bidang perfilman dan televisi, teater, hingga acara seperti perayaan pesta atau pernikahan. Tak hanya itu make up artist juga punya peluang untuk bekerja untuk sebuah brand, contohnya seperti Sephora, NYX, dan MAC.
Gaji: uang yang dihasilkan dari memoles make up tersebut, memang tergantung tingkat kesulitan make up, brand yang dipakai, dan peruntukkan make up itu sendiri. Selain itu, rata-rata make up artist bisa menghasilkan ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah untuk sekali make up, tergantung dengan jam terbang atau pengalaman.
Cara yang harus ditempuh: berbagai persyaratan seperti sertifikasi dan lisensi legal memang dibutuhkan di beberapa negara untuk profesi make up artist. Meski sekarang untuk menjadi make up artist bisa dipelajari secara otodidak dari YouTube misalnya, ternyata ada juga lho pendidikan formal untuk menjadi seorang make up artist. PTN di Indonesia yang memiliki jurusan tata rias juga bisa ditemui seperti di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Semarang (Unnes), atau Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
ADVERTISEMENT
4. Instruktur fitnes
Nge-gym (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Nge-gym (Foto: Istimewa)
Seiring banyaknya kelas olahraga yang tersedia di setiap tempat gym, seperti yoga, pilates, zumba, bersepeda, hip hop dance, dan lain-lain, pekerjaan mejadi instruktur juga menjadi semakin populer. Ada banyak kesempatan terbuka untuk kalian menjadi instruktur fitnes.
Instruktur fitnes tidak hanya dapat bekerja di tempat gym, tapi juga di instansi pemerintahan, rumah sakit, atau bahkan dapat membuka studio sendiri.
Gaji: Menurut FlexJobs, instruktur fitness bisa menghasilkan 41 USD per jam atau setara Rp 591 ribu. Semua itu tergantung sertifikasi, pengalaman, dan kelas yang sanggup untuk diambil.
Cara yang harus ditempuh: beberapa bidang memang memerlukan sertifikasi (guru yoga harus menjalani pelatihan terlebih dulu dan terakreditasi, misalnya). Sementara untuk pendidikan formal, kamu bisa kuliah jurusan olahraga di beberapa PTN seperti di UNJ, Unnes, Unesa, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) atau Universitas Negeri Malang (UNM).
ADVERTISEMENT
5. Social Media Manager
Ilustrasi Media Sosial (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial (Foto: Dok. Pixabay)
Milenial sudah pasti akrab dengan media sosial termasuk Facebook, Twitter, Instagram dan Snapchat. Nah, kamu dapat menggunakan keterampilan dalam menggunakan media sosial, menjalankan campaign dan menghasilkan ‘engagement’ untuk membantu mencapai target pemasaran.
Gaji: dikutip dari qerja.com, profesi social media manager bisa menghasilkan Rp 5 juta - Rp 19,5 juta.
Cara yang harus ditempuh: biasanya, orang yang berprofesi sebagai social media manager idealnya memang punya latar belakang ilmu komunikasi atau bisnis marketing, meski nyatanya tidak semuanya merupakan lulusan sarjana komunikasi atau bisnis. Yang terpenting adalah, seorang social media manager harus tetap up to date mengikuti apa yang paling populer di media sosial.
Keterampilan seperti copywriting dan skill komunikasi yang kuat juga merupakan nilai plus jika kamu ingin menjadi seorang social media manager.
ADVERTISEMENT