news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Perubahan Diri yang Terjadi Akibat Patah Hati

31 Desember 2017 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita patah hati (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita patah hati (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap orang pernah mengalami patah hati dalam hidupnya. Situasi semacam ini pernah dialami semua orang dan adalah hal umum dalam percintaan.
ADVERTISEMENT
Namun, patah hati berlebihan dapat mengakibatkan beberapa gangguan psikologis dan fisik yang mengancam kesehatan. Dikutip dari situs lifestyle Meaww, kumparan (kumparan.com) merangkum 5 perubahan yang terjadi pada diri sendiri akibat patah hati. Simak ya!
1. Perubahan hormon
Pernikahan tak selalu tentang kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan tak selalu tentang kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
Ketika kamu merasa bahagia, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamine dan oxytocin yang bertanggung jawab atas rasa bahagia seseorang. Ketika kamu sedih, hormon-hormon ini akan digantikan oleh hormon cortisol dan epinephrine yang bertanggung jawab atas stres dan kegelisahan.
Ketika hormon stres ini mempengaruhi seseorang dalam waktu lama, kemampuan seseorang untuk mendapatkan ingatan baru akan berkurang.
2. Kekebalan tubuh berkurang
Sakit perut setelah makan sering terjadi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sakit perut setelah makan sering terjadi. (Foto: Thinkstock)
Hormon stres seperti cortisol melepaskan banyak enzim negatif pada tubuh, sehingga tubuh melemah. Inilah yang membuat orang gampang sakit. Penyakit seperti flu, demam akan lebih mudah terjadi karena lemahnya imunitas seseorang akibat hal ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, patah hati juga dapat menyebabkan kekurangan sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh virus atau bakteri yang masuk kedalam tubuh.
3. Perubahan pola makan dan berat badan
Peningkatan Berat Badan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Peningkatan Berat Badan (Foto: Thinkstock)
Ketika seseorang stres atau mengalami kejadian negatif dalam hidupnya, kekebalan tubuh berkurang dan tubuh membutuhkan asupan makanan lebih untuk melawan defisiensi itu. Hal ini lah yang membuat berat badan seseorang berkurang atau bertambah setelah stres.
Selain itu, hormon cortisol juga diasosiasikan dengan bertambahnya lemak perut dan bertanggung jawab atas tinggi rendahnya nafsu makan seseorang.
4. Disfungsi seksual
Pasangan yang bertengkar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan yang bertengkar (Foto: Thinkstock)
Patah hati juga dapat mempengaruhi fungsi seksualitas seseorang. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya gairah seks pada diri sendiri. Fungsi seks pada tubuh juga menjadi tidak maksimal. Salah satunya adalah disfungsi ereksi.
ADVERTISEMENT
5. Ruam kulit
Jerawat pada ibu hamil (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Jerawat pada ibu hamil (Foto: Dok. Pixabay)
Hormon stres juga dapat berdampak pada kesehatan kulit. Masalah kulit seperti Psoriasis, Rosacea atau jerawat dapat timbul akibat patah hati. Karena emosi negatif dapat berdampak langsung pada kulit.