5 Tanda Masa Menstruasi Kamu Enggak Normal

29 Januari 2018 17:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menstruasi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menstruasi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ada banyak efek yang dialami cewek-cewek saat sedang dalam masa menstruasi, mulai dari perut yang kram, perasaan kembung, sampai suasana hati yang enggak menentu. Namun masalahnya, sebagian orang kerap merasakan sakit yang luar biasa tiap menstruasi. Apa yang terjadi?
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian yang dilakukan National University Hospital (NUH), sebanyak 7 dari 10 cewek di Singapura yang mengalami masa menstruasi yang sakit juga mengalami endometriosis stadium akhir.
“Temuan ini menunjukkan kurangnya kesadaran terhadap kondisi dan adanya kesalahpahaman yang mengatakan bahwa merasakan sakit akibat kram saat menstruasi adalah bagian dari tumbuh dewasa,” kata Dr. Fong Yoke Fai, kepala dan konsultan senior Divisi Ginekologi di Departemen Obstetri dan Ginekologi di NUH dikutip dari Her World.
Lalu, apa saja tanda masa menstruasi kamu enggak normal? Simak rangkuman kumparan (kumparan.com) berikut ini.
1. Rasa sakit
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
Beberapa cewek terkadang mengalami rasa sakit saat masa menstruasi tiba. Namun, jika yang kamu alami justru rasa sakit yang luar biasa sampai mengganggu aktivitas kamu, maka kamu perlu waspada. Bisa jadi kamu justru terkena endometriosis yang menyebabkan nyeri panggul yang menyiksa saat sebelum dan selama menstruasi.
ADVERTISEMENT
Endometriosis adalah kondisi progresif yang cenderung memburuk seiring kamu dewasa yang bisa menimbulkan masalah ovulasi dan mengganggu kesuburan rahim.
2. Suasana hati yang buruk selama dua minggu bahkan lebih
Sedih berkepanjangan adalah gejala baby blues (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sedih berkepanjangan adalah gejala baby blues (Foto: Thinkstock)
Dr. Lim Yun Chin, psikiater konsultan di Raffles Counselling Centre, Raffles Hospital, Singapura, menjelaskan bahwa yang membedakan depresi karena PMS dan depresi karena gejala lain adalah lama waktu. Depresi akibat PMS terjadi dua minggu sebelum menstruasi dan suasana hati akan semakin membaik begitu memasuki masa menstruasi.
Sementara depresi klinis yang menandakan masa menstruasi kamu enggak normal adalah suasana hati kamu yang berubah dan cenderung buruk hingga dua minggu setelah masa menstruasi, ditambah juga dengan enggannya kamu berinteraksi secara sosial dan mengerjakan tugas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
3. Perubahan kulit
Ilustrasi kulit kemerahan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kulit kemerahan. (Foto: Pixabay)
Saat menstruasi kamu enggak normal, maka tubuh akan menunjukkan beberapa gejala seperti pertumbuhan rambut di wajah yang berlebihan, hingga munculnya bercak gelap pada kulit. Ini merupakan gejala dari Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Tubuh cewek yang terkena PCOS biasanya lambat dalam merespon hormon yang mengatur kadar glukosa dalam aliran darah.
4. Perut membesar
Perut Kembung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perut Kembung (Foto: Thinkstock)
Beberapa orang menganggap bahwa saat menstruasi, perut yang menggembung adalah sesuatu yang wajar karena pada masa ini biasanya tubuh akan lebih banyak memproduksi air. Namun, jika kamu mengalami perut yang membengkak secara berkelanjutan disertai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil, menstruasi yang enggak teratur, dan nyeri panggul, bisa diwaspadai sebagai tanda kanker ovarium.
ADVERTISEMENT
Para cewek biasanya sangat rentan terkena kanker ovarium. Kamu perlu waspada, sebab, penyakit ini merupakan silent killer karena gejalanya yang sulit dikenali.
5. Gumpalan darah yang banyak dan besar
Siklus menstruasi tidak teratur  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Siklus menstruasi tidak teratur (Foto: Thinkstock)
Aliran menstruasi berupa gumpalan darah yang banyak dan dalam ukuran yang besar secara terus menerus harus kamu cermati. Sebab, ada kemungkinan kamu terkena fibroid rahim atau tumor non-kanker di dalam rahim. Fibroid rahim akan membuat rahim semakin besar dan akan tumbuh dengan cepat saat hormon sedang tinggi.