7 Tanda Teman Psikopat, Salah Satunya adalah Sering Berbohong

3 Oktober 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Psikopat (Foto: fi.wikipedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Psikopat (Foto: fi.wikipedia.org)
ADVERTISEMENT
Kamu harus berhati-hati dengan para psikopat yang berada di sekitar kita. Robert Hare, penulis buku Without Conscience: The Disturbing World of the Psychopaths Among Us memperkirakan dalam satu negara di Amerika Serikat saja angka psikopat berjumlah 2 juta orang.
ADVERTISEMENT
Meski seorang psikopat tak dapat diperkirakan secara pasti kecuali dengan pemeriksaan medis, kita masih dapat melihat apakah seorang memiliki tanda psikopat tersebut. Dilansir Bussines Insider, berikut 7 tanda kalau orang yang kamu temui adalah psikopat.
1. Sering bohong
Aksi Tolak Berita Bohong (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Tolak Berita Bohong (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Psikopat terus melakukan kebohongan untuk tujuan tertentu. Mereka secara khusus menggunakan musuh dan manipulasi tertentu untuk tujuan dirinya sendiri.
“(Bohong) ini ditujukan lebih kepada untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain,” kata neurokriminolog dan psikolog klinis, Robert Schug. Misalnya untuk dapat promosi kerja, membangun hubungan, atau mengontrol tindakan pasangan.
2. Mudah bosan
Ilustrasi pelajar bosan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelajar bosan. (Foto: Pixabay)
Ada dugaan bahwa seorang psikopat mengalami rasa bosan sepanjang hidupnya sehingga ia cenderung melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk membuatnya merasa normal.
ADVERTISEMENT
Menurut psikolog Randall Salekin, para psikopat adalah salah satu kelompok yang sering menginisiasi aktivitas yang berorientasi untuk bersenang-senang, seperti minum-minum agar mabuk pasca seharian bekerja.
3. Tak dapat diprediksi
Trailer 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald'. (Foto: Youtube/Warner Bros. UK)
zoom-in-whitePerbesar
Trailer 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald'. (Foto: Youtube/Warner Bros. UK)
Perilaku para psikopat tak dapat diprediksi secara pasti. Mereka dapat mengubah kepribadian bergantung kepada situasi yang dibutuhkan.
“Mereka suka sekali perubahan sesuai keadaan, termasuk juga perubahan soal anggota tim dan pekerjaan,” kata Salekin.
4. Sangat tampak mempesona
Kolecer&Bebegig di Festival Pesona Tanjung Lesung (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kolecer&Bebegig di Festival Pesona Tanjung Lesung (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Dia (psikopat) dengan mudah membicarakan topik yang penting bagi kita dan merefleksikan pandangan simpatik terhadapnya, kadang-kadang lengkap dengan antusiasme dan emosi untuk menguatkan perkataannya,” jelas Paul Babiak dan Robert Hare di bukunya, Snake in Suits: When Psychopath Go to Work.
Dengan itu psikopat dapat menarik perhatian orang-orang yang ia ajak bicara sehingga ia tampak mempesona. Meskipun menarik, hati-hati karena perkataannya belum tentu benar.
ADVERTISEMENT
5. Tak punya tujuan jangka panjang yang jelas
Astronot di bulan (Foto: Wiki Images)
zoom-in-whitePerbesar
Astronot di bulan (Foto: Wiki Images)
Meskipun segala sifat psikopat didasarkan untuk tujuan tertentu, nyatanya psikopat tak punya cita-cita kehidupan untuk masa depan yang jelas dan realistis.
“Jika kamu bicara kepada psikopat di penjara, mereka mungkin akan mengatakan mereka ingin jadi astronot, seorang ninja, atau agen FBI,” kata Schug. Tujuan mereka itu tak ada hubungan dan cukup realistis dengan kondisi yang ada.
6. Mereka berpikir dirinya superior
- (Foto: -)
zoom-in-whitePerbesar
- (Foto: -)
Para psikopat menganggap diri mereka adalah yang terbaik dibanding orang-orang di sekitarnya. Oleh karenanya bisa muncul semacam keegoisan darinya dalam sebuah tim. Ia tampak percaya diri berlebihan.
“Mereka menyembunyikan motivasi mereka yang sebenarnya dan memproyeksikan persona yang dibentuk secara hati-hati untuk memanfaatkan kebutuhan, harapan, dan kenaifan individu yang berguna bagi mereka,” tulis Babiak dan Hare.
ADVERTISEMENT
7. Dapat mematikan dan menghidupkan empati
Ilustrasi Psikologi (Foto: freeGraphicToday/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Psikologi (Foto: freeGraphicToday/Flickr)
Awalnya terdapat sebuah dugaan bahwa para psikopat tak punya empati sama sekali. Psikopat dianggap mungkin tak mengerti sama sekali soal pengertian terhadap perasaan manusia.
Namun dalam sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa para psikopat dapat mematikan dan menghidupkan empati. Permainan empati ini punya tujuan untuk merayu, meraih pesona, dan memanipulasi orang lain.