7 Tips Bikin Vlog Keren Ala Casey Neistat

Casey Neistat. (Foto: Casey Neistat via Instagram)

Berseluncur mengelilingi kota New York dengan skateboard elektrik sambil merekam gambar menggunakan sebuah kamera profesional, merupakan gambaran khas dari video blog (vlog) yang diproduksi oleh bintang Youtube asal Amerika Serikat, Casey Neistat.

Memilki akun dengan jumlah sekitar 8,3 juta pelanggan, bintang Youtube yang bulan Oktober lalu berkunjung ke Indonesia, menjajal ojek online, serta berjumpa dengan Presiden Joko Widodo ini, sudah ibarat panutan bagi banyak video blogger (vlogger) yang juga berberkiprah di platform tersebut.

Casey Neistat selfie bareng Presiden Jokowi. (Foto: Casey Neistat via Twitter)

Karya-karya yang dia unggah memang terkesan cukup berbeda dari vlogger lain. Sebab, tergambar dari hampir seluruh episode yang dia buat, Casey terlihat begitu pandai dalam menuangkan gaya bercerita yang membuat audiensnya tidak mudah bosan.

Selain itu, mengutip dari tulisan di sebuah situs komunitas pembuat film nofilmschool.com, cara berpikir dalam urusan sinematik yang tajam, serta gaya pembuatan filmnya yang unik, membuat pendekatan Casey dalam memproduksi konten vlog dikatakan patut untuk dipelajari.

“Dan karena Neistat dapat membuat banyak vlog dengan pikiran sinematik yang tajam serta gaya pembuatan film yang unik, pendekatannya terhadap hal-hal tersebut pantas untuk dipelajari,” tulis artikel tersebut.

Lalu, aspek apa saja yang sebenarnya membuat gaya bercerita Casey Neistat berbeda dari kebanyakan vlogger lainnya? simak rangkuman dari kumparan (kumparan.com) berikut ini.

Dalam sebuah video berjudul “CASEY NEISTAT UNMASKED: His Editing & Storytelling,” yang dibuat oleh seorang editor film, Sven Pape, dia menganalisis berbagai aspek unik dari video yang dibuat oleh mantan jurnalis CNN tersebut.

1. Potongan Neistat (The Neistat Cut-Off)

Tidak jarang, di dalam vlog miliknya Casey secara tiba-tiba memotong sebuah kalimat yang sedang ia katakan. Uniknya, ia sengaja memotong bagian akhir kalimat tersebut, sebab penonton pasti sudah tau apa yang akan ia ucapkan berikutnya. Bagian ini seperti membuat para penonton berada dalam satu pikiran bersama Casey.

2. Pikiran yang berkelanjutan (The Continuous Thought)

Casey kerap melontarkan wacana atau pertanyaan pada penontonnya mengenai hal-hal yang akan ia lakukan dalam kehidupan sehari-hari di vlognya. Namun, seiring dia melakukan hal tersebut, Casey menampilkan dirinya bergerak ke berbagai tempat, sampai akhirnya dia selesai mengatakan hal tersebut di lokasi yang berbeda dari pertama kali dia berbicara. Bagian ini membuat gaya bercerita Casey memiliki alur cerita yang dinamis

3. Potongan asosiatif (The Assosiative Cut)

Dalam menceritakan momen-momen tertentu, Casey sering kali menggunakan potongan adegan-adegan dari berbagai film atau video lain sebagai referensi untuk kejadian yang sedang dia alami dalam video tersebut.

Mengutip dari narasi video Sven, cara tersebut seolah merefleksikan seperti apa kehidupan di internet itu sebenarnya. Dalam artian, seiring kita melihat berbagai macam foto dan video yang tersedia internet, kita pun tidak jarang membiarkan hal tersebut menjadi inspirasi untuk perjalanan hidup kita.

“Hal tersebut seolah merefleksikan seperti apa internet itu sebenarnya. Seiring kamu berselancar, dan meng-klik berbagai video atau gambar, kamu berpindah dari satu ke yang lainnya, kamu membiarkan apapun yang ditawarkan kepadamu menjadi inspirasi perjalananmu,” tutur dia.

4. Montase Neistat (The Neistat Montage)

Casey kerap memperlihatkan kemampuannya membuat dan memodifikasi barang-barang yang dia miliki. Melalui potongan-potongan video pendek yang dia ambil tersebut, dia dapat menceritakan detil proses pengerjaan dari awal sampai akhir dengan cara yang terbilang efisien.

5. Zoom Neistat (The Neistat Zoom)

Sebuah vlog parodi video yang dibuat oleh Sarah Deitschy tentang Casey sempat menjadi viral beberapa waktu ke belakang. Sebab, dalam video tersebut Sarah memperlihatkan kebiasaan Casey yang sering melakukan zoom dengan kameranya untuk membuat para penonton merasa lebih dekat dengan Casey.

Namun, hampir senada dengan apa yang dikatakan Sarah, Sven juga menjelaskan apa yang sebenarnya dilakukan Casey adalah untuk membuat sebuah sudut pandang kamera (angle) baru, serta meningkatkan interaksi dirinya dengan para penontonnya.

6. Transisi Neistat (The Neistat Transition)

Dibandingkan menggunakan efek saat proses editing, Casey terlihat lebih sering menerapkan transisi yang unik saat proses perekaman gambar dengan menggunakan beberapa gerakan seperti menutup lensa, memutar kamera, mengambil kamera dari bawah, dan berbagai teknik transisi unik lainnya.

7. Tata Bingkai Adegan Neistat (Mise En Scene Neistat)

Hal yang menjadi aspek unik terakhir dari gaya bercerita Casey Neistat adalah kemampuannya menggunakan video dengan pengambilan gambar yang cenderung terlihat biasa-biasa saja, menjadi sesuatu yang unik. Menurut Sven, hal ini dapat dilakukan Casey karena dia memiliki kemampuan indra visual yang tajam.