Agar Bisa Bersaing, M Nuh Tekankan Pentingnya Beradaptasi dengan Zaman

9 Oktober 2018 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Mendikbud, Mohammad Nuh, menjadi salah satu tamu di konferensi pers IndonesiaX (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Mendikbud, Mohammad Nuh, menjadi salah satu tamu di konferensi pers IndonesiaX (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Platform IndonesiaX kembali menggelar konferensi pendidikan pada Selasa (9/10) di Universitas Binus, Kampus Anggrek, Jakarta. Pada konferensi yang kesembilan ini IndonesiaX mengangkat tema "Millenials and Financial Planning".
ADVERTISEMENT
Pada tema tersebut, konferensi ini menyorot bagaimana kehidupan milenial dalam mengelola keuangannya. Ada anggapan bahwa milenial lebih suka menghabiskan uang lebih dulu di masa muda.
"Kalau zaman saya itu kami pekerja keras, dari muda menabung untuk bikin rumah, beda dengan generasi milenial yang lebih suka jalan jalan dulu," tutur Founder dan CEO IndonesiaX, Lucy M Pandjaitan.
Pada pidato pembukaannya, Lucy menampilkan satu video nyanyian yang membahas sosok generasi milenial. Dalam nyanyian itu disebut milenial adalah mereka yang suka menghabiskan uang jajan dengan ngopi dan posting selfie di instagram dengan kutipan yang inspirasional.
"Entah bagaimana dia percaya meski tak punya kerjaan, pada umur 30 ia akan menjadi miliuner," tutur lirik lagu dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah peserta yang terdiri dari para mahasiswa tersenyum menonton video tersebut. Kemudian, Lusy juga menggarisbawahi pentingnya kompetensi bagi generasi milenial.
"Competence over certificate, jadi boleh punya gelar S1, S2, S3, tapi kalau tidak punya kompetensi kamu bukan apa apa," jelas Lusy.
Dalam acara ini hadir pula Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ia memberikan keynote speech tentang generasi milenial yang harus mampu bertumbuh dan beradaptasi pada setiap perubahan yang ada.
Ia mencontohkan bagaimana produk Kodak dan Nokia yang pernah jaya pada masanya. Akan tetapi kedua produk tersebut kini sudah tak kedengaran lagi kabarnya.
"Kodak pernah jaya tahun 2000-an, tapi kemana sekarang Kodak itu, selesai. Nokia pernah jaya tahun 2007-an, habis itu kemana Nokia, selesai. Siapa yang tak bisa beradaptasi dengan zaman, maka selesai" kata Nuh.
ADVERTISEMENT
Dalam keynote speech-nya Nuh mengakhiri dengan menanamkan nilai keyakinan kepada para generasi milenial.
"Kita harus yakin apa yang kita rencanakan ke depan akan berhasil. Keyakinan itu akan menghasilkan kedahsyatan," pungkasnya.
Pada konferensi ini juga digelar diskusi panel yang mengundang Tri Djoko Santoso, CFP, Pendiri FPSB Indonesia, dan Alamanda Shantika, salah satu pendiri Go-Jek, kemudian Yohanes Sugihtononugroho, tokoh muda yang telah berhasil membangun platform P2P lending untuk modal petani di berbagai desa di Indonesia, serta Bondan Margono, Kepala Syariah Prudential Indonesia.