Alasan Kamu Sebaiknya Jangan Pasang Alarm Terlalu Keras

18 Februari 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi matikan alarm. Foto: Dok. Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi matikan alarm. Foto: Dok. Freepik
ADVERTISEMENT
Sebagian orang memandang bangun pagi sebagai rutinitas menyebalkan yang harus ditaklukkan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Alarm weker atau smartphone pun jadi andalan agar bisa bangun tepat waktu. Apakah kamu termasuk salah satu yang susah bangun pagi tanpa bantuan alarm?
Bunyi alarm pun bermacam-macam. Ada yang lembut, ada pula yang keras. Banyak orang sengaja menyetel alarm dengan volume maksimal untuk berjaga-jaga agar enggak terlambat bangun.
Namun, tahukah kamu bahwa bunyi alarm yang terlalu keras berdampak buruk terhadap mood sepanjang hari?
Dr James Giordano dari Departemen Neurologi di Georgetown University Medical Centre menganjurkan kamu untuk memasang alarm bersuara tenang dan enggak mengagetkan. Ini penting untuk menjaga kestabilan hormon kortisol dan adrenalin pada otak.
Jam Alarm Foto: Thinstock
Saat otak yang masih terlelap dikagetkan dan dipaksa bangun di pagi hari, saraf simpatik akan tersentak dan memproduksi hormon stres dalam jumlah besar. Efeknya, kamu akan terbangun dengan panik, bahkan sebal dan rasanya ingin membanting alarm agar enggak berisik lagi.
ADVERTISEMENT
Terbangun mendadak juga berpotensi menyebabkan rasa pusing atau sakit kepala sepanjang hari. Akibatnya, mood jadi buruk dan pagi kamu enggak lagi terasa menyenangkan.
Spesialis tidur Michael J. Decker dari Case Western Reserve University menyarankan agar kamu memilih alarm dengan tone suara yang rendah atau menenangkan. Alarm yang tenang akan membangunkan kamu secara perlahan, sehingga otak dan tubuh mempersiapkan diri secara bertahap.
Ketimbang menyetel alarm bervolume keras dan mengagetkan, lebih baik manfaatkan cahaya/sinar matahari untuk membangunkan tubuh secara alami. Tertarik coba?