Angka Bunuh Diri Remaja Meningkat Seiring dengan Maraknya Media Sosial

25 Mei 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi remaja yang bunuh diri. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi remaja yang bunuh diri. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dikutip dari New York Post, sebuah penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, menunjukkan bahwa tingkat bunuh diri di kalangan remaja telah meningkat seiring dengan kepemilikan smartphone dan penggunaan media sosial. Kedua faktor ini menunjukkan adanya hubungan yang mengganggu antara teknologi dan kehidupan remaja yang “gemar” menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, delusi mengenai gambaran media sosial yang kerap mempertontonkan kehidupan "sempurna" juga berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja.
Para peneliti kemudian meninjau kembali dan melakukan perbandingan soal hasil laporan bunuh diri yang dilakukan remaja dalam cakupan tahun 2009 hingga 2015.
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
Sekitar 500.000 remaja sebagai responden berusia 13-18 tahun dilibatkan. Mereka ditanya tentang penggunaan perangkat elektronik, media sosial, media cetak, televisi, dan waktu yang dihabiskan bersama teman-teman. Termasuk juga pertanyaan tentang suasana hati, dan kemungkinan untuk bunuh diri.
Kemudian, yang menjadi poin utama dalam hasil penelitian tersebut adalah:
ADVERTISEMENT
Meski begitu, penelitian ini juga mendapat kritik dari Dr. Christine Moutier, kepala medis dari American Foundation for Suicide Prevention.
“Penelitian ini memberikan bukti yang lemah untuk teori populer dan sebenarnya banyak faktor yang melatarbelakangi bunuh diri remaja,” ujarnya.