Apakah Jurusan Kuliah Dianggap Penting oleh Perusahaan?

5 September 2018 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
ADVERTISEMENT
Terlepas apakah kamu sedang mencari pekerjaan atau sudah mendapat kerja, kamu pasti pernah bertanya-tanya apakah jurusan kuliah yang diambil berdampak pada pilihan karier. Apakah gelar Sarjana Humaniora yang kamu dapat telah menutup sejumlah peluang kerja? Atau Sarjana Ekonomi-mu paling dilirik di antara pencari kerja lainnya? Apakah perekrut benar-benar peduli terhadap jurusan kuliah?
ADVERTISEMENT
Menurut laman The Muse, jurusan kuliah tidak terlalu dianggap penting oleh perusahaan. Perusahaan lebih memperhatikan keahlianmu, dan terkadang jurusan kuliah menjadi 'jalan pintas' untuk mengetahui apa yang membedakanmu dengan pelamar kerja lainnya.
Sebagai contoh, perusahaan ingin merekrut pegawai di bidang Teknologi Informasi. Mereka akan mencari para lulusan Fakultas Teknik atau Fakultas Ilmu Komputer di kampusmu.
Walau begitu, bukan berarti peluang kamu --sebagai lulusan Ekonomi misalnya-- tertutup untuk posisi ini. Kamu hanya perlu memiliki keahlian di bidang Teknologi Informasi dan bekerja sedikit lebih keras agar dilirik oleh perusahaan.
Maka selain belajar mata kuliah di jurusanmu, manfaatkanlah wadah lain seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM), organisasi, atau proyek bersama teman. Magang atau menjadi volunteer juga bagus untuk belajar memahami bagaimana perusahaan bekerja, membangun jejaring, dan mengasah keahlian.
Ilustrasi lamaran kerja (Foto: Flazingo Photos via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lamaran kerja (Foto: Flazingo Photos via Flickr)
Di sisi lain, menurut Diandra selaku staf HR sebuah perusahaan BUMN, jurusan kuliah dianggap sangat penting oleh perusahaan. "Tergantung posisi apa yang diambil. Kalau fresh graduate penting banget, jurusan kuliah 100 persen (penting). Jurusan kuliah dilihat, baru pengalaman kerjanya," kata dia kepada kumparan, Selasa (4/9).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, seorang pelamar yang memiliki pengalaman praktis di bidang tertentu masih bisa diterima walau latar belakang pendidikannya berbeda.
"Beberapa perusahaan mengadakan magang dulu. Di sana mereka enggak lihat jurusan, yang penting dibutuhkan mahasiswa tingkat akhir. Kalau user suka, bisa (lanjut)," jelas Diandra.
Ia menambahkan, walau jurusan kuliah penting, tapi ketika memasuki dunia kerja, kamu tetap harus memulai dari awal.
"Jurusan kuliah dan IPK hanya mengantarkan ke dunia kerja, karena di dunia kerja harus balik dari nol. Walau beberapa hal memang bisa diaplikasikan ke kerjaan, seperti logika berpikirnya," tutup Diandra.