Asosiasi Pelajar di India Minta PUBG Dilarang karena Dianggap Merusak

21 Januari 2019 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game PUBG. (Foto: Steam)
zoom-in-whitePerbesar
Game PUBG. (Foto: Steam)
ADVERTISEMENT
Game battle royale PUBG tengah menjadi tren dunia saat ini. Terutama di negara India, game ini populer di kalangan anak muda.
ADVERTISEMENT
Bagaimana enggak? Menurut survei yang dilakukan provider internet, Jana, 61,9 persen dari 1.047 responden anak muda berumur 16-24 tahun di India mengaku bermain PUBG.
Namun, popularitas PUBG di India bukan tanpa masalah. Baru-baru ini seorang pelatih fitness di kota Jammu, India, terkena gangguan mental gara-gara main PUBG. Setelah main satu game, dia kecanduan memainkannya selama 10 hari tanpa istirahat yang cukup.
Kejadian ini pun menuai polemik. Pihak rumah sakit tempat pelatih fitness itu dirawat, melaporkan bahwa kasus semacam itu sudah enam kali terjadi.
Enggak cuma itu, Asosiasi Pelajar di Jammu dan Kashmir (JKSA) bahkan mulai menyoal keberadaan game ini. Sebagaimana dilansir The Times of India, mereka menuntut gubernur di wilayahnya untuk segera melarang main PUBG.
ADVERTISEMENT
“Game ini harus segera dilarang untuk dimainkan setelah melihat adanya performa buruk nilai pelajar kelas 12 dan 10 (di sekolah), tapi kami belum melihat adanya tindakan (dari pemerintah),” kata Wakil Ketua JKSA, Raqif Makhdoomi.
Selanjutnya JKSA pun menyebut bahwa game PUBG telah menjadi ‘perusak masa depan’ para pelajar. Tuntutan pelarangan game battle royale satu ini dilayangkan mengingat adanya kekhawatiran berbagai pihak, terutama orang tua pelajar.
“Kecanduan game ini lebih mengkhawatirkan dibanding kecanduan narkoba setelah kami melihat para pelajar selama 24 jam menatap ponsel mereka dan memainkan PUBG serta enggak melakukan sesuatu apapun (yang produktif),” terang Makhdoomi.
Kalau di kalangan pelajar sekolah larangan PUBG masih sebatas tuntutan, kampus teknik Vellore Institute of Tecnology (VIT) di Tamil Nadu, India, bahkan sudah terang-terangan melarang mahasiswanya main PUBG pada Desember 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Indian Express, R Mohanasundaram selaku asisten kepala asrama laki-laki di VIT mengatakan bahwa PUBG telah menjadi candu bagi mahasiswa.
“Kami memutuskan untuk bertindak (melarang main PUBG) karena menerima komplain dari sejumlah kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang bolos kelas dan menimbulkan keributan di asrama karena (PUBG) ini,” kata Mohanasundaram.