Barber Ngaji: Cukur Gratis dengan Bayaran Hafal Surat Alquran

27 November 2018 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barber Ngaji mengadakan cukur gratis setiap Jumat di Alun-alun Kota Tegal. (Foto: Dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Barber Ngaji mengadakan cukur gratis setiap Jumat di Alun-alun Kota Tegal. (Foto: Dok. pribadi)
ADVERTISEMENT
Ada yang unik setiap hari Jumat di Alun-alun Kota Tegal, Jawa Tengah. Sejumlah orang berkumpul mengitari sepasang pria yang sedang mencukur. Di dekat situ terpampang banner bertuliskan ‘Barber Ngaji’.
ADVERTISEMENT
“Cukur gratis cukup dengan membaca salah satu surat Alquran yang kalian bisa,” tulis banner itu selanjutnya.
Kedua pria yang sedang mencukur itu adalah Abdul Madjied (48) dan Ivan Maulana Fajri (27). Mereka adalah orang yang bertanggung jawab di balik diadakannya praktik cukur gratis Barber Ngaji.
“Awalnya setiap Jumat barbershop kita buka jam satu siang setelah sholat Jumat. Karena paginya kita waktunya senggang, akhirnya saya punya ide, saya sampaikan kepada partner saya Mas Ivan, ‘Gimana kalau kita setiap Jumat ngadain cukur gratis? Tapi ada ketentuannya, kita suruh baca surat Alquran aja yang mereka (pelanggan) bisa’,” kata Madjied saat dihubungi kumparan.
Selama sebulan lebih ini Madjied dan Ivan telah melaksanakan proyek cukur gratis selama lima kali. Mereka mangkal setiap Jumat dari pukul 07.00 sampai 11.00 WIB di Alun-Alun Kota Tegal.
ADVERTISEMENT
“Sementara kita (mangkal) di alun-alun, rencananya sih kita pengen mobile biar rata (semua wilayah), bisa di Alun-alun Tegal atau di Slawi, cuma karena memang antusias di Alun-alun Tegal masih banyak, kita ikutin dulu deh,” terang Madjied.
Selama ini Madjied selalu mengungkapkan rasa syukur atas ramainya pelanggan cukurnya dengan turut beramal. Sebelumnya, ia bersama teman-temannya sempat turut menggalang donasi dari cukur untuk membantu korban bencana beberapa waktu lalu.
Madjied juga menuturkan alasan serupa ketika mengadakan Barber Ngaji ini. Ia ingin orang-orang yang cukur gratis ikut senang dan membuat dirinya bisa menyisihkan rezekinya untuk beramal. Lalu mengapa harus ngaji dan potong rambut?
“Kita mengacu pada Hari Jumat (dalam Islam) disunahkan (dianjurkan) untuk potong rambut dan potong kuku. Kebetulan karena saya muslim, saya juga ingin menyampaikan sedikit pesan bahwa kita itu harus terus belajar, terutama belajar ngaji,” ujar pria yang ketika mencukur selalu mengenakan topi itu.
Barber Ngaji mengadakan cukur gratis setiap Jumat di Alun-alun Kota Tegal. (Foto: Dok. pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Barber Ngaji mengadakan cukur gratis setiap Jumat di Alun-alun Kota Tegal. (Foto: Dok. pribadi)
Madjied mengaku, praktik Barber Ngaji ini direspons positif warga Alun-Alun Kota Tegal. Dalam setengah hari, ia dan Ivan dengan dibantu seorang sukarelawan lain bahkan pernah mencukur sampai 60 kepala.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, sampai ada donatur juga masuk mendukung Barber Ngaji. Di minggu kedua, ada orang menghubungi saya mau ngasih donasi snack. Akhirnya, orang potong rambut dapat snack dan minum juga,” kata Madjied.
Enggak bisa ngaji
Ketika melakukan praktik cukur gratis, Madjied sempat mendapat pelanggan seorang kakek berumur sekitar 70 tahun. Saat beres mengantre, bapak itu duduk di kursi cukur Madjied.
Saat itu Madjied berkata kepada bapak itu, “Pak, kita kan cukur gratis, tapi ada ketentuannya. Kita potong rambut gratis tapi dengan syarat baca salah satu surat (Alquran). Bapak bisa ngaji?”
“Oh ada ketentuannya? Wah, saya enggak bisa ngaji, Mas. Bisanya baca kalimat bismillahirahmanirahim saja,” kata bapak itu sebagaimana ditirukan Madjied.
Madjied mengaku terenyuh dengan jawaban sang bapak. Namun karena iba, setelah melafalkan ayat pertama dalam Alquran itu, Madjied bergegas mencukurnya.
ADVERTISEMENT
“Makanya saya melakukan (Barber Ngaji) ini intinya agar orang belajar ngaji,” katanya.
Kepada warga Tegal dan sekitarnya Madjied berpesan, “Siapapun, tua-muda, yang mau cukur gratis, datang saja setiap hari Jumat ke Alun-Alun Tegal, pukul 07.00 sampai 11.00 siang. Gratis dengan ketentuan membaca salah satu surat (Alquran) yang kalian hafal.”