#BeraniMengubah Pola Kebiasaan Kelola Sampah Mulai dari Diri Sendiri

25 Mei 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana diskusi acara "Manajemen Sampah Perkotaan" di kantor kumparan, Jakarta (25/5). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi acara "Manajemen Sampah Perkotaan" di kantor kumparan, Jakarta (25/5). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang kita hadapi setiap harinya adalah makin menggunungnya sampah di lingkungan sekitar kita. Untuk itu, kumparan bersama pegiat sampah dan Coca-Cola Indonesia mengajak masyarakat agar lebih peduli soal manajemen sampah terutama di kawasan perkotaan.
ADVERTISEMENT
Lewat tagar #BeraniMengubah dan #MulaiDariGw, para pegiat sampah bersama Coca-Cola Indonesia mengundang teman kumparan dan komunitas peduli lingkungan untuk menggali lebih dalam soal sustainable environmental education. Melalui sharing session, pembahasan dimulai dari membangun pola pikir akan pentingnya lingkungan, ruang hijau, maupun pengelolaan sampah.
Pembicara "Manajemen Sampah Perkotaan" di kantor kumparan, Jakarta (25/5). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Acara sharing session ini diisi oleh Vania Santoso, seorang sociopreneur sekaligus founder heySTARTIC, Dini Trisyanti, selaku Deputi 1 Indonesia Solid Waste Association dan Triyono Prijosoesilo, Public Affair and Communication Director dari PT. Coca-Cola Indonesia.
Diikuti oleh sekitar 48 peserta yang hadir, Vania membuka sesi diskusi dengan memaparkan upaya apa yang dia lakukan untuk lingkungan dan apa itu heySTARTIC. Cewek berusia 26 tahun ini menjelaskan, heySTARTIC adalah sebuah label fashion yang memproduksi aksesori berbahan dasar kantung semen. Dia ingin bisnis yang dijalankan enggak hanya sekadar meraup untung semata, tapi juga punya impact terhadap masyarakat dan lingkungan.
Suasana diskusi acara "Manajemen Sampah Perkotaan" di kantor kumparan, Jakarta (25/5). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Dari situlah, Vania mulai tergugah untuk bekerja sama bukan cuma dengan produsen kantong semen saja, tapi juga dengan masyarakat dalam mengelola bank sampah.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, menurut Dini Trisyanti ada hal paling sederhana yang bisa dilakukan semua orang untuk meminimalisir sampah, enggak mesti melakukan hal seluar biasa Vania. Dimulai dari menjalani pola hidup yang enggak boros.
"Misal, kalau kalian makan di undangan jangan lapar mata, karena kalau enggak habis itu nanti jadi sampah, lho!" katanya.
Triyono Prijosoesilo, selaku perwakilan dari Coca-Cola Indonesia juga menegaskan bahwa ada anggapan yang harus diluruskan soal plastik. Dia berujar, plastik itu sebenarnya bisa dipakai berulang kali, bukan sekali pakai lalu buang.
Untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang ada, Coca-Cola Indonesia bekerja sama dengan 100 sekolah di Jabodetabek, berupaya mengumpulkan sampah botol plastik dan mengolahnya menjadi sebuah tas yang punya nilai jual.
Triyono Prijosoesilo, Public Affair and Communication Director dari PT. Coca-Cola Indonesia di kantor kumparan, Jakarta (25/5). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
"Karena kalau kita korek satu-satu nyari botol gitu kan, mahal sekali biayanya. Nah, nanti dari 100 sekolah tersebut baru sampah botolnya kita cacah sehingga bisa kita olah jadi tas seperti ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena banyaknya sampah plastik yang dihasilkan masyarakat, Dini enggak menyangkal bahwa kita enggak bisa menyuruh masyarakat umum untuk setop memakai plastik sama sekali. Menurutnya, itu adalah hal yang sulit dilakukan. Hal paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan mengelola sampah yang kita hasilkan.
"Kayak saya kalau buang sampah bekas makanan, pasti saya pisahkan dengan sampah lain, agar yang mengangkut nanti kerjanya jadi lebih mudah," ujarnya.
Nah, buat kalian yang ingin berkontribusi terhadap lingkungan dengan mulai peduli soal sampah, Vania berpesan bahwa slogan 3R (reduce, reuse, recycle) bisa mulai kita aplikasikan dalam keseharian.
"3R itu bukan cuma slogan aja, tapi itu prinsip yang bisa kita lakukan. Paling mudah ya, bawa kantong atau sedotan stainless sendiri dan kurangi produksi sampah," tutupnya.
ADVERTISEMENT