Billie Eilish Akui Sempat Ragu dengan Album Debutnya

11 Mei 2019 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Billie Eilish. Dok. Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Billie Eilish. Dok. Facebook
ADVERTISEMENT
Musisi pop elektro, Billie Eilish kini tengah bersinar. Album debutnya 'When We All Fall Asleep, Where Do We Go?' menjadi salah satu album dengan penjualan tercepat di 2019 --275 ribu copy terjual hanya dalam lima hari-- dan mencapai lebih dari 118 juta streaming.
ADVERTISEMENT
Tapi begitu, sehari sebelum peluncuran 'When We All Fall Asleep, Where Do We Go?', Eilish sempat meragukan album debutnya dan enggan merilisnya.
"Aku enggak pernah merasa kayak gitu sebelumnya. Aku berpikir album ini, tuh, anakku sendiri, dan aku enggak mau orang lain ikut campur," katanya, dilansir NME.
"Aku enggak mau dunia memberi pendapat mereka tentang album yang aku sayang ini," lanjut pelantun 'Bad Guy' itu.
Well, untung aja, ya, Eilish tetap merilis album debutnya itu. Karena album tersebut berhasil mendongkrak ketenarannya sebagai musisi muda yang patut diperhitungkan.
Bahkan cewek asal Los Angeles, Amerika Serikat ini, berhasil menjadi perempuan muda pertama yang menduduki peringkat teratas di tangga lagu Inggris, dengan debut albumnya 'When We All Fall Asleep, Where Do We Go?'.
ADVERTISEMENT
"Aku sangat menghargai kalian telah membuat 'When We All Fall Asleep, Where Do We Go?' menjadi album nomor 1 di Inggris. Kami bekerja sangat keras untuk album ini," katanya.
Selain itu, penampilan cewek 17 tahun ini di festival musik Glastonbury juga di-upgrade ke panggung yang lebih besar.
"Tadinya dia di panggung John Peel. Tapi dia terlalu besar untuk berada di panggung itu. Semuanya terjadi sangat cepat dengan Billie Eilish. Musim panas ini bakal menjadi momen penting bagi dia," kata penyelenggara Glastonbury, Emily Eavis, kepada BBC Radio 2.