Break Saat Pacaran, Menguntungkan atau Merugikan?

28 September 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan bertengkar. Dok: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. Dok: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjalani suatu hubungan, mungkin enggak selamanya mulus. Kerap kali, terjadi pertengkaran, kecemburuan secara berkala, atau mungkin bosan. Hal tersebut, membuat kita bingung untuk memutuskan mau lanjut atau enggak, ya?
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang, mungkin memilih break sebagai solusi dari permasalahan dalam suatu hubungan. Pada fase ini, kamu saling memberi ruang dan jeda untuk menilai kembali hubungan kalian dengan tujuan bisa berintrospeksi dan memperbaiki diri.
Namun, enggak semua pasangan yang memilih untuk break sebagai solusi yang tepat. Menurut studi yang dilakukan oleh Kansas Sate University, menyimpulkan bahwa sekitar 37 persen pasangan yang kembali bersama setelah putus, ada harapan yang menunjukkan untuk saling bahagia.
Di sisi lain, penelitian yang sama menunjukkan, pasangan yang putus dan kembali bersama, lebih kecil kemungkinannya untuk bahagia daripada pasangan yang memutuskan untuk benar-benar pisah pada akhirnya.
Menurut Jenna Birch, seorang ahli hubungan dan penulis 'The Love Gap: A Radical Plan to Win in Life and Love', penting untuk mengambil keputusan break di waktu yang tepat agar hubunganmu berakhir dengan baik.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
“Kamu harus mempertimbangkan break ini dari segala aspek, seperti hal yang benar-benar menghalangi kamu atau perasaan yang membuat kamu sudah enggak nyaman. Riset untuk diri sendiri itu penting, agar hubunganmu berakhir dengan baik,” jelas Birch.
ADVERTISEMENT
Meskipun, enggak ada salahnya untuk mencoba break setidaknya kamu harus tahu terlebih dulu punya alasan yang masuk akal, kenapa kalian memutuskan untuk pisah sementara. Kalau salah satu dari kalian beralasan karena ingin berkencan dengan orang lain dan ada seseorang yang lebih baik, maka solusinya adalah putus.
“Kalau kamu enggak ada peluang lagi untuk bersamanya, tapi terus-menerus mengambil keputusan untuk break maka itu bukan solusi pendukung yang tepat,” tambahnya.
Kasih jeda dalam suatu hubungan, bukan hal yang merugikan atau menguntungkan, tergantung bagaimana kamu menyikapinya dan konsisten dengan keputusanmu.
Mungkin, memberi jeda dalam suatu hubungan akan mengubah perspektif satu sama lain. Tapi, beda halnya, jika kamu menjalani break secara berkala dan enggak mengubah apapun, hubunganmu hanya akan menjadi buruk.
ADVERTISEMENT
Penulis: Aulania Silviananda