Briket, Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak di Korea Selatan

18 Desember 2017 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Briket (Foto: Pixabay/lukaszdylka)
zoom-in-whitePerbesar
Briket (Foto: Pixabay/lukaszdylka)
ADVERTISEMENT
Kabar kematian salah seorang personel boyband SHINee, Jonghyun, pada Senin (18/12) membuat gempar para penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Jonghyun diduga meninggal akibat bunuh diri dengan cara menghirup asap yang ditimbulkan oleh briket yang menyala di kamar apartemennya.
Rupanya, jumlah kematian akibat bunuh diri dengan cara tersebut bukanlah sebuah hal baru di Korea Selatan. Sebuah studi menunjukkan, cara bunuh diri dengan membakar briket di negara-negara Asia Timur meningkat cukup tinggi pada satu dekade terakhir.
Hal tersebut dilansir dari sebuah riset berjudul “Suicide from Carbon Monoxide Poisoning in South Korea: 2006-2012” yang terbit pada US National Library of Medicine National Institute of Health pada 2014.
Riset ini dilangsungkan dengan cara membandingkan tingkat kematian akibat bunuh diri dengan karbon monoksida (CO) berdasarkan standar usia dengan mereka yang bunuh diri dengan metode lain dalam data kematian yang teregistrasi di Statistics Korea dari 2006 hingga 2012.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, pada 2004, jumlah bunuh diri dengan karbon monoksida di Korea Selatan hanya 34 jiwa. Namun, jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2008, hingga mencapai angka 267 jiwa. Empat tahun berikutnya, pada 2012, angka bunuh diri dengan metode tersebut melonjak hingga 1125 jiwa.
Bunuh diri dengan menghirup karbon monoksida menunjukkan faktor risiko yang lebih besar pada laki-laki, kelompok usia muda, lajang atau yang sudah bercerai, serta mereka dengan tingkat pendidikan yang tinggi serta pekerjaan non-manual, dibandingkan dengan metode bunuh diri lainnya.
Secara singkat, riset ini menunjukkan peningkatan tingkat bunuh diri dengan karbon monoksida yang cukup substansial di Korea Selatan, dalam waktu studi yang relatif pendek, serta menunjukkan beberapa karakteristik sosio demografi yang berbeda dengan metode bunuh diri yang lainnya.
ADVERTISEMENT
========================
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri (email: [email protected], telepon: 021 9696 9293)