Curhat Pemilih Pemula: Sosialisasi untuk Pelajar Masih Kurang

26 Juni 2018 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyiapkan kotak surat suara Pilkada. (Foto:  ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyiapkan kotak surat suara Pilkada. (Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
ADVERTISEMENT
Tidak terasa pilkada serentak kurang dari 24 jam lagi. Rakyat Indonesia merayakan pesta demokrasi untuk menentukan pemimpin yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Pada Pilkada kali ini, jumlah pemilih pemula mencapai 10,6 juta orang atau sekitar 6,61 persen dari total jumlah pemilih keseluruhan. Tentunya, ini bukanlah angka yang sedikit. Suara generasi milenial ini tidak bisa dianggap remeh oleh para paslon yang bersaing. Perlu perhatian khusus untuk menggaet suara pemilih pemula.
Rupanya, ada banyak kisah unik tentang kegalauan para pemilih pemula dalam menghadapi pemilu pertamanya. Yudha salah satunya.
Pelajar asal SMK 2 Klaten ini mengaku bahwa ia merasa sangat antusias untuk mengikuti pemilu pertamanya. Alasannya, ia merasa pilkada serentak memiliki tujuan baik untuk seluruh masyarakat.
Infografik pemilih pemula di Pilkada 2018 (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
zoom-in-whitePerbesar
Infografik pemilih pemula di Pilkada 2018 (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
Namun sayang, menurutnya sosialisasi dari KPU bagi pelajar masih minim.
“Selain minim, proses pembuatan e-KTP juga terlambat, jadi menghambat para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya,” keluh Yudha.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa masih merasa bingung untuk menentukan paslon yang akan dipilih karena minimnya pengetahuan tentang program kerja yang ditawarkan oleh paslon.
Yudha enggak sendirian. Vita, pelasar asal Balikpapan menambahkan bahwa ia masih mengalami kebingungan yang serupa. Ia sepakat bahwa KPU seharusnya mengadakan sosialisasi hingga ke sekolah-sekolah agar pemilih pemula mengetahui teknis pemilihan dan program kerja pasangan yang akan dipilih.
Vita dan Yudha berharap agar pemimpin Kalimantan Timur dan Jawa Tengah yang terpilih lebih memperhatikan infrastruktur daerah terpencil dan mempercepat pembangunan yang ada.
Tips Menjadi Pemilih Muda yang Cerdas (Foto: Basith S./kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tips Menjadi Pemilih Muda yang Cerdas (Foto: Basith S./kumparan)
Lain halnya dengan Vita dan Yudha. Ahsan, pelajar asal Bandung mengatakan bahwa ia sudah siap dengan pilkada besok. Siswa yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara ini rela pulang ke Bandung tepat di hari pemilu agar dapat memilih.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah tahu teknis memilih dan program kerja yang ditawarkan para paslon di Bandung. Informasi dari media massa dan media sosial sudah cukup,” lanjut Ahsan.
Enggak berhenti sampai di situ. Agar pilkada besok jadi lebih maksimal, Ahsan sampai menyiapkan fisik untuk menyambut hari besar tersebut.
Itu tadi beberapa kisah pemilih pemula dari berbagai daerah dalam menghadapi Pilkada Serentak. Semoga ‘kegalauan’ ini tidak merambat pada pemilih lainnya.
Penulis: Nismara Paramayoga/ SPEAR SMAN 1 Klaten