Dear Fresh Graduate, Jangan Habiskan Uang untuk Beli Tiket Konser

25 Januari 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi konser yang dipadati penonton (Foto: gettyimages.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konser yang dipadati penonton (Foto: gettyimages.com)
ADVERTISEMENT
Tahun baru jadi awalan yang seru dengan banyaknya pengumuman musisi yang bakal mengadakan konser di Indonesia. Tapi kalau beli tiket konser terus, kapan nabungnya?
ADVERTISEMENT
Menurut perencana keuangan sekaligus co-founder Zap Finance, Prita Ghozie, sekarang banyak mahasiswa dan fresh graduate yang baru bekerja 1 sampai 2 bulan, menghabiskan uangnya hanya untuk beli tiket konser atau liburan. Hal ini disebabkan gaya hidupnya yang carefree, alias bodo amat.
"Maksudnya masih ada orang tua yang mendukung (secara finansial). Masalahnya, saat orang tua sudah enggak bisa mendukung, itu bisa berantakan," kata dia kepada kumparan.
Oleh karena itu, Prita menyarankan untuk fresh graduate yang pengin beli tiket konser, pastikan maksimal harga tiketnya 10 persen dari gaji.
"Mampu enggak? Kalau enggak mampu, tabung dulu. Silakan beli, tapi maksimal harga tiket konsernya 10 persen dari pendapatan," jelasnya.
Begitu pula jika ingin liburan. Prita enggak menyarankan liburan cuma untuk mengisi konten di Instagram. Karena menurutnya, biaya pamer lebih mahal daripada biaya hidup.
ADVERTISEMENT
"Jiwa pamer itu mengerikan. Kalau diikuti terus, gaji berapapun enggak bakal cukup. Pertanyaannya, kamu mau bahagia sekarang atau bahagia selamanya? Coba alihkan sebagian dari jajan untuk hal lain," tutup Prita.
Nah, supaya uang bulanan enggak habis untuk tiket konser dan liburan, Prita menyarankan fresh graduate untuk mengalokasikan pendapatannya dengan benar. Caranya yaitu 60 persen dari gaji dialokasikan untuk biaya hidup, 15 persen untuk tabungan dan investasi, 10 persen untuk gaya hidup, 10 persen untuk dana darurat dan asuransi, serta 5 persen untuk sosial.