Dokter Wong Cilik: Saya Tidak Didanai Parpol atau Agama Tertentu

3 Desember 2017 15:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praktik dr. Wijaya (Foto:  Rizki Baiquni Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Praktik dr. Wijaya (Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Klinik kesehatan yang didedikasikan oleh dr Wijaya bagi orang tak mampu, nyatanya tak selalu diapresiasi oleh masyarakat. Ketenarannya di media sosial justru menyisakan kekecewaan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Dokter dengan empat anak ini, menyayangkan masih adanya beberapa pihak yang berpikiran negatif atas praktiknya. Adanya tuduhan-tuduhan tak berdasar kerap diterima olehnya.
Dalam wawancara khusus bersama kumparan di kliniknya, Jalan D.I Panjaitan No.76, Kabupaten Indramayu, Kamis (30/11), dr Wijaya banyak bercerita tentang tuduhan-tuduhan itu. Begini petikan wawancaranya:
Saat ini nama dokter yang kian viral di media sosial, bagaimana tanggapannya?
dr Wijaya: Kita memikirkan pasien yang tidak punya uang agar berobat di sini, itu maksudnya. Kok jadi viral, ya ada masalah-masalah yang tidak perlu diungkapkan. Intinya saya tidak mau diviralkan terkenal, tersohor, terpublikasi, tidak ingin seperti itu.
Bagaimana respons masyarakat terhadap praktik klinik yang dokter lakukan?
dr Wijaya: Awalnya saya tergerak bawa pakaian-pakaian bekas untuk pasien yang membutuhkan. Akhirnya, ada seorang, dua orang ikut mendukung. Terus ada makanan, ada mainan juga, mainan bekas, sepatu bekas, sabuk bekas. Bagi yang membutuhkan itu seperti hadiah, senangnya setengah mati.
ADVERTISEMENT
Ada kabar miring, praktik yang dokter lakukan didanai oleh kepentingan tertentu, apa benar?
dr Wijaya: Kalau ada berita miring, wah ini didukung parpol tertentu, saya pastikan bohong, tidak ada. Wah ini didukung agama tertentu, bohong tidak ada. Wah ini didukung dari Vatikan, bohong tidak ada. Kenal juga tidak. Apalagi dalam rangka pilgub, caleg, tidak ada. Jika mereka mau dukung silakan, jangan sebut nama, saya tidak mau.
Soal biaya operasional klinik selama 3 tahun terakhir, bagaimana dokter memahami kerugian yang telah dikeluarkan?
dr Wijaya: Ini kan bukan dagang. Kalau dagang duniawi itu siapa yang mau, iya kan? Tapi orang itu hidup bukan di dunia saja. Ada lanjutannya. Kalau bicara begini, orangnya harus percaya ada kehidupan berikutnya, baru dokter bisa bicara. Kalau orangnya tidak percaya ada kehidupan lebih lanjut, tidak bisa dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Apa yang dokter lakukan itu telah menginspirasi banyak orang, apa harapan dan rencana ke depan?
dr Wijaya: Saya berharap timbul orang lain yang mau seperti saya. Karena saya juga selain di sini, punya cita-cita lain, ingin mendirikan klinik seperti ini di daerah yang lebih miskin. Ya namanya saja cita-cita. Kalau sama sekali tidak ada yang dukung berat, tapi kita jalani saja.