Fakta Unik di Balik Lima Judul Album Musisi Dunia

21 Maret 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bjork (Foto: Facebook/Bjork)
zoom-in-whitePerbesar
Bjork (Foto: Facebook/Bjork)
ADVERTISEMENT
Penuangan kreativitas dalam sebuah album, bagi sebagian musisi, tidak cukup hanya sampai menciptakan lagu terbaiknya saja. Beberapa detail yang turut diluncurkan sebagai bagian dari album tersebut juga bisa menjadi ruang berekspresi bagi para musisi.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah judul album. Meski terkesan sederhana, setiap judul album pasti menyimpan maksud tersendiri yang ingin disampaikan oleh si penciptanya. Beberapa di antaranya bahkan ada yang sengaja dibuat cukup unik dan 'membingungkan'.
Berikut ini, kumparan (kumparan.com) merangkum tentang fakta unik di balik lima judul album musisi dunia dari BBC.
1. 'Magic Bus: The Who on Tour' - The Who
Meski secara harfiah judul album tersebut terkesan seperti menunjukkan karya yang direkam saat sedang menjalani tur, atau sejenisnya, 'Magic Bus The Who on Tour' merupakan album kompilasi dari lagu-lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya.
Album ini kabarnya dirilis band rock asal Inggris tersebut, untuk mendongkrak kesuksesan dari single mereka yang juga memiliki judul yang sama dengan album tersebut.
ADVERTISEMENT
2. 'Van Halen III' - Van Halen
Pada tahun 1978 dan 1979, band rock asal Amerika, Van Halen, merilis dua album studio secara berturut-turut dengan tajuk 'Van Halen' dan 'Van Halen II'. Bagi kalian yang tidak begitu mengenal karyanya, mungkin akan dengan mudah menyangka bahwa 'Van Halen III' merupakan album ketiga dari pelantun lagu 'Eruption' tersebut.
Tebakan kalian salah. Sebab, 'Van Halen III' merupakan album kesebelas dari Van Halen. Nama album tersebut kabarnya dipilih sebagai sebuah referensi terhadap formasi ketiga dari band tersebut, seiring dengan bergabungnya Gary Charone ke dalam band.
3. 'Debut' - Björk
Penyanyi asal Islandia itu sebenarnya sudah terbilang cukup sukses saat merilis album tersebut pada 1993, sebagai penyanyi dari band The Sugarcubes. Maka dari itu, banyak yang menyangka bahwa pemilihan judul album tersebut karena itu merupakan album solo pertama dari Björk.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut rupanya kurang tepat. Sebab, ia juga sudah sempat merilis album solo pertamanya pada 1977, bertajuk 'Self-titled' pada saat usianya masih 11 tahun.
4. 'How to Dismantle an Atomic Bomb' - U2
Terkenal dengan karya-karya yang bernuansa politik, membuat album album studio kesebelas dari U2 ini juga tidak bisa terlepas dari dugaan yang sama dari sebagian orang pada awalnya.
Meski begitu, 'How to Dismantle an Atomic Bomb' diakui sang vokalis, Bono, sebagai sesuatu yang bersifat personal. Album tersebut menceritakan tentang ia saat kehilangan sang ayah.
"Di kepala saya, How to Dismantle an Atomic Bomb adalah tentang ayah saya, Bob, How to Dismantle an Atomic Bob. Ia meninggal beberapa tahun lalu, dan kematiannya membuat saya mengalami sebuah perjalanan, amukan, serta keputusasaan menemukan siapa diri saya," tutur Bono.
ADVERTISEMENT
5. 'A Collection of Great Dance Songs' - Pink Floyd
Sebagai sebuah band rock, Pink Floyd diketahui tidak pernah membuat lagu yang tergolong dancable dalam karya-karya sebelumnya. Maka, penamaan album kompilasi ini dengan 'A Collection of Great Dance Songs' kerap dianggap sebagai sebuah sarkasme dari para personel Pink Floyd.