Hadapi Ketatnya Sensor, 5 Jurnalis Ubah Berita Menjadi Lagu

16 Maret 2018 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menanggapi ketatnya penyensoran pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis di beberapa negara di dunia, sebuah LSM bernama Reporters Without Borders Jerman mengubah teks berita ke dalam bentuk lagu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Altpress, hal tersebut dilakukan mengingat bahwa meski penyensoran terhadap berita dilakukan dengan begitu ketat di beberapa negara opresif, akses terhadap musik nampaknya masih bebas dan tidak terganggu.
Kondisi tersebut membuat lima jurnalis dari China, Mesir, Thailand, Uzbekistan, serta Vietnam, bergabung untuk menulis sebanyak 10 lagu, yang bersumber dari karya jurnalistik yang telah mereka hasilkan ke dalam sebuah playlist bernama 'Uncensored Playlist'.
Sementara itu, dilansir Digital Music News, lagu-lagu tersebut diciptakan dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa lokal. Lalu, untuk melindungi identitas para penciptanya dan menghindari kemungkinan penyensoran, mereka menggunakan berbagai nama alias serta judul alternatif.
MediaMonks, perusahaan produksi digital yang bekerja sama dengan Reporters Without Borders dalam proyek tersebut mengatakan, mereka sama sekali tidak ragu untuk membantu para jurnalis untuk mewujudkan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami mereasa terhormat untuk bisa mendukung para jurnalis membagikan cerita mereka secara luas, dan kami berharap ini hanyalah awal dari terbukanya batasan digital. Dengan 'Uncensored Playlist', kita akan kembali ke akar dari storytelling!" ucap Victor Knaap selaku CEO MediaMonk.
Selain MediaMonk, proyek ini juga didukung oleh sebuah agensi kreartif bernama DDB German. Tak ketinggalan, seluruh musik dalam 'Uncensored Playlist' ditangani oleh komposer, Lucas Mayer, dengan bantuan dari Iris Fuzaro dan beberapa musisi lokal lainnya.