Ingin Berteman dengan Dosen? Perhatikan 4 Hal Berikut Ini

16 September 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi mahasiswa sedang berdiskusi dengan dosen. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi mahasiswa sedang berdiskusi dengan dosen. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai anak kuliahan, kebanyakan dari kamu mungkin masih merasa segan ketika harus berhadapan dengan dosen. Apalagi, kalau aura dosennya mengintimidasi banget.
ADVERTISEMENT
Nah, dilansir Teen Vogue, akhirnya ada seorang dosen yang angkat bicara mengenai segannya mahasiswa terhadap dosennya. Catherine Denial, seorang profesor sejarah yang sudah mengajar selama 24 tahun di Knox College, Illonois, Amerika Serikat, mengatakan kalau sebenarnya dosen itu menaruh perhatian ke mahasiswanya.
“Banyak mahasiswa yang beranggapan kalau dosen itu enggak peduli sama mahasiswanya. Padahal, kenyataannya enggak seperti itu. Pekerjaan saya adalah memfasilitasi mahasiswa itu untuk belajar dengan cara mereka masing-masing dan itu membutuhkan pendekatan yang khusus pula,” ujar Catherine.
Baginya, mengajar itu enggak sekadar menyampaikan materi dan membiarkan mahasiswa itu mengerti dengan sendirinya. Seorang dosen pasti memiliki rasa peduli ketika mahasiswanya menghadapi masalah di kampus, bingung cara menyelesaikan tugasnya, atau bahkan ketika mereka sedang kelas dan merasa bosan.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya, kamu hanya perlu untuk mengerti apa keinginan dosenmu ketika di kelas. Misalnya, dia enggak suka kalau ada mahasiswa yang izin ke toilet, atau enggak suka sama mahasiswa yang suka main ponsel. Maka jangan kamu lakukan kedua hal itu,” katanya.
Ada beberapa saran, nih, yang bisa kamu lakukan sebelum melakukan pendekatan ke dosen. Simak baik-baik, ya.
1. Hormati dia lewat panggilan
Biasanya di awal semester, seorang dosen akan memperkenalkan dirinya beserta panggilan yang dia inginkan. Dicamkan baik-baik di ingatanmu, ya. Jangan sampai kamu salah memanggil dia ketika bertemu di jalan atau ketika mengirimkan email. Bisa gawat masalahnya.
2. Kirimkan email yang sopan
Ilustrasi Email Foto: Dok. Pixabay
Kirim email itu sebenarnya sama seperti berkirim surat yang ditulis tangan. Harus ada salam pembuka, perkenalan diri, harus ada isi, dan juga penutup yang sopan. Jangan lupakan subject email karena dosenmu enggak hanya menerima email dari kamu saja, tapi masih banyak mahasiswa atau pekerjaan yang setiap hari mampir di kotak masuk email-nya.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan jam kerja
Ilustrasi waktu Foto: Thinkstock
Jangan pernah mengontak dosen di waktu yang enggak etis, misalnya jam 10 malam atau jam 5 pagi. Kamu bisa jadi bahan pembicaraan dia sama teman-temannya nanti. Lebih baik, kontak dia ketika jam kerja, dari jam 8 pagi sampai paling telat jam 6 sore. Jangan lupa gunakan salam pembuka, perkenalan serta penutup yang sopan.
4. Komunikasi
Ilustrasi chatting. Foto: Pixabay
Seandainya ketika di kelas ada enggak ngerti sama topik pengajarannya, lebih baik langsung tanyakan ke dosenmu. Komunikasikan dengan baik topik mana yang enggak dimengerti. Jangan kamu tunda dan malah menyusahkannya dengan email atau pesan singkatmu di WhatsApp.
Jika kamu berhasil mendekatkan diri sama dosenmu, kamu bisa mendapat banyak keuntungan seperti mendapat surat rekomendasi ketika akan magang atau bekerja nantinya. Kalau bisa berteman akrab dengan dosen, kamu juga bisa kebagian ilmunya yang berguna untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Stefanny Tjayadi